Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat bekerjasama dengan Universitas Surya mengembangkan senapan laser untuk latihan menembak. Riset senapan laser ini sudah dilakukan sejak enam bulan lalu.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Budiman mengatakan, secara bentuk, senapan laser hampir mirip dengan senjata asli. Tim peneliti menggunakan replika senapan semi-otomatis buatan Pindad SS1 dan SS2, serta buatan Amerika Serikat M4.
"Tapi bentuk dan beratnya sama," kata Budiman dalam jumpa pers di Markas Besar TNI Angkatan Darat, jalan Veteran, Jakarta, Senin, 7 April 2014. Karena replika, maka senapan ini tak bisa digunakan untuk menembakkan amunisi. Tim sengaja memasukkan pemancar sinar laser dan beberapa mikro cip pendukung ke dalam replika senjata.
Senjata itu bisa digunakan untuk latihan menembak tanpa memuntahkan peluru. Artinya, untuk sekadar latihan dasar menembak, TNI Angkatan Darat tak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli amunisi tajam sungguhan. "Jadi lebih irit, sehingga latihan menembak untuk prajurit bisa dilakukan sesering mungkin," kata Budiman.
Direktur Center for Inovative Learning Universitas Surya Syailendra Harahap menambahkan cara kerja senapan ini adalah senjata harus ditembakkan ke sasaran berupa papan berukuran 1x1 meter. Papan tersebut sudah terpasang kamera yang bisa menangkap tembakan sinar laser. Jika mengenai papan, maka hasil tembakan akan muncul di layar komputer. "Jadi bisa ketahuan presisi atau tidaknya tembakan seorang prajurit," kata Syailendra.
Namun, senapan laser ini masih purwarupa dan belum bisa digunakan untuk latihan menembak. Tim peneliti masih menyempurnakan kinerja senapan laser sebelum diproduksi masal. "Soal besaran biaya riset kami tak bisa menjawab," kata Syailendra sambil tersenyum. (Tempo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 08 April 2014
TNI AD Latihan Menembak dengan Laser
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Perintah pertama Soekarno sebagai Presiden Sosok Soekarno punya seribu cerita unik yang mengundang senyum. Kira-kira apa perintah per...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar