Laksamana TNI Dr Marsetio |
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan selubung nama Masjid Al-Kautsar oleh Kasal, lalu pengguntingan pita oleh Ketua Umum Jalasenastri Ny. Penny Marsetio.
Kasal berharap masjid tersebut tidak saja dapat digunakan oleh prajurit TNI Angkatan Laut, tetapi juga oleh warga sekitar. "Saya berharap Masjid Al Kautsar ini dapat memberikan banyak manfaat untuk prajurit dan warga sekitar," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 Korps Marinir Letkol Mar Iwan Hermawan selaku Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Kautsar melaporkan masjid merupakan fasilitas/sarana ibadah bagi umat Islam, yang sekaligus berfungsi sebagai pusat pembinaan mental spiritual dan wadah ukhuwah Islamiah dalam kebaikan.
"Adapun sejarah berdirinya masjid yang memiliki satu kuba utama dan empat kuba tambahan ini berawal dari sebuah mushalla yang dibangun oleh Korps Komando TNI-AL Wilayah Timur pada tahun 1966 di bawah kepemimpinan Pangkowiltim Mayjen KKO AL Soewaji," katanya.
Selanjutnya pada tahun 1972 direnovasi yang pertama kalinya dan berubah nama menjadi Masjid Al Kautsar oleh Pangkalan Korps Komando TNI-AL di bawah pimpinan Kolonel KKO AL Gandhi Purnomo.
Kini, masjid yang memiliki tinggi 26 meter itu "disulap" menjadi megah dengan kuba khasnya berwarna ungu yang dikombinasikan dengan warna putih cerah.
"Saat ibadah tarawih, jumlah jamaah shalat sempat dihitung oleh Ketua Takmir Masjid Al Kautsar Mayor Mar Fajar Cahyono yang sehari-hari berdinas sebagai Kepala Mimbar Khusus Depjian Kodikmar dan jumlahnya mencapai 700 orang, karena ada warga Kompleks Marinir Gunungsari dan warga Kampung Jogoloyo dan sekitarnya," katanya.
Acara dirangkai dengan ceramah agama Islam sebagai pengantar berbuka puasa olen Ustaz DR drh H Mustofa Helmi Effendi DTAPH yang sehari-hari menjabat sebagai Lektor Kepala Dan Sekretaris Departemen Kesmavet Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Masjid itu bersebelahan dengan TK dan SD Hang Tuah VII Surabaya, serta pintu gerbang Kodikmar yang merupakan lokasi penggemblengan para prajurit baret ungu untuk menjadi pasukan pendarat amfibi.
Sarana ibadah umat Islam yang direhabilitasi sejak 1 Mei 2013 itu seluas 7.500 meter persegi dengan total luas bangunan 750 meter persegi dengan daya tampung sedikitnya 700 jamaah.
"Selain dilengkapi dengan fasilitas berupa empat ruang shalat, satu ruang takmir, tempat wudlu, serta MCK pria dan MCK wanita, beberapa sudut masjid dihiasi dengan Asmaul Husna berwarna-warni," kata Kasubdispenum Dispenal Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet.
Acara peresmian juga dihadiri Aspers Kasal Laksda TNI Djoko Teguh, Aslog Kasal Laksda TNI Suyitno, Para Panglima Kotama TNI Angkatan Laut, termasuk Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Kadispenal Laksma TNI Manahan Simorangkir, Komandan Lantamal V Surabaya Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah, Komandan Pasmar 1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso, dan Komandan Pasmar 2 Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar