Pangdam VII/Wirabuana Mayor Jenderal TNI Bachtiar menyatakan bahwa anak buahnya yang bertugas mengawal tempat pemungutan suara (TPS) juga memegang data C1.
"Yang pastinya kita di TNI itu harus netral dan itu harga mati bagi kita sebagai prajurit. Netralnya TNI itu kehendak rakyat dan kehendak negeri ini, jadi tidak ada alasan untuk tidak netral," katanya di Makassar, Senin.
Ia mengatakan, adanya prajurit TNI yang memegang data C1, itu hanyalah salinan dan gambar hasil jepretan kamera karena data-data C1 itu diambil sebagai dokumen pribadi.
Dia mengaku jika dokumen berupa gambar maupun salinan C1 itu tidak untuk dijadikan pembanding atau bukan untuk kebutuhan pihak-pihak lain selain dari Kodam VII/Wirabuna.
Karena itu, pihaknya berjanji tidak akan menyebarkan salinan C1 itu kepada siapa pun kecuali jika dokumen itu dibutuhkan oleh negara sebagai alat bukti dan pembanding.
"Itu hanya dokumen untuk kita pegang dan bukan untuk siapa pun. Kita berharap semuanya berjalan lancar sampai ada penetapan dari KPU tetapi kalau suatu saat nanti dibutuhkan, maka kita siap," katanya.
Selain itu, Pangdam juga memerintahkan kepada seluruh prajuritnya untuk mengawal penghitungan hasil pemungutan suara demi mencegah adanya kecurangan, maupun sabotase dalam proses pelaksanaan Pemilihan Presiden 2014.
"Kita tidak ingin ada sesuatu terjadi yang dapat mengganggu hasil penghitungan suara, makanya saya memberikan penekanan kepada semua prajurit untuk mengawal dengan ketat kotak-kotak suara itu," ujarnya.
Ia menyatakan, meski pelaksanaan pemungutan suara di Sulsel pada 9 Juli telah berjalan dengan kondusif, ia mengatakan proses pengamanan tidak boleh lengah.
Karena itu, dirinya tidak ingin ada sesuatu yang dapat mengganggu jalannya hasil penghitungan, makanya proses penghitungan dari tingkat PPS hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten, kota dan provinsi akan dijaga ketat.
"Sampai tanggal 18-19 Juli nanti penghitungan di KPU Sulsel diharapkan selesai dan prosesnya tinggal ke KPU pusat. Baru saat itu saya bisa bernafas lega," katanya.
Demi terciptanya suasana aman dan tertib dalam proses pemilihan presiden itu, dirinya mengaku terus memantau perkembangan hasil penghitungan mulai dari tingkat TPS hingga KPU.
Bachtiar juga memerintahkan semua perwira pengendalinya untuk melaporkan perkembangan itu kepada dirinya hasil yang didapatkan di lapangan yang dikawal oleh prajuritnya.
"Anak buah saya secara rutin terus melaporkan kondisi perhitungan suara manual. Setengah jam sekali perwira-perwira saya melaporkannya kepadaku," tuturnya. (MH/KWR | Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 15 Juli 2014
Kodam VII/Wirabuana pegang data C1 pilpres
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar