Sistem pertahanan udara Oerlikon Skyshied (photos : AIU, Militaryphotos) |
PT Alam Indomesin Utama mendapatkan kepercayaan dari Rheinmetall Defence untuk memasok sebagian komponen/peralatan meriam pertahanan udara Oerlikon Skyshield 35mm untuk memenuhi order dari Kementerian Pertahanan Indonesia.
Skyshield merupakan meriam reaksi cepat yang dapat melindungi area dari ancaman serangan artileri, roket, dan mortir. Indonesia berencana menggunakan Skyshield untuk melindungi pangkalan udara utama TNI AU. Pengoperasian sistem ini akan ditangani oleh Korps Pasukan Khas TNI AU.
Indonesia membuat pesanan atas enam beterai Skyshield senilai EUR113 juta pada pertengahan tahun 2013, dengan waktu pengiriman pada akhir tahun 2014 atau selambat-lambatnya awal tahun 2015.
Sebanyak 8 set komponen meriam pertahanan udara Oerlikon SkyShield 35mm akan dikirimkan PT. AIU pada akhir Agustus 2014. Pekerjaan ini telah dilakukan sejak bulan April lalu, untuk tahapan selanjutnya akan diselesaikan sebelum akhir tahun 2014.
Berdasarkan UU No. 16/2012 tentang Industri Pertahanan maka untuk pengadaan alat utama sistem senjata diwajibkan untuk menggunakan konten lokal dan melakukan transfer of technology agar dapat mendukung industri pertahanan Indonesia. Untuk kontrak ini konten lokal yang diharakan mencapai 35%.
Teknologi pertahanan udara meriam Skyshield 35 mm tidak terbatas untuk peran statis, dalam beberapa pameran pertahanan Rheinmetall Defence menampilkan pula versi truck mounted, pada versi ini meriam dan radar dipasangkan pada truk beroda 8 atau 10. Platform truk yang pernah dipakai adalah MAN dan Tata. Versi mobile ini terlihat lebih optimum karena sistem pertahanan udara dapat dipindahkan dalam waktu singkat untuk melindungi daerah lain secara cepat dan maksimum.
Ternyata sistem Oerlikon Skyshield yang dipilih untuk melindungi pangkalan udara TNI AU adalah jenis truck mounted. Basis truk yang diambil adalah HINO Ranger, kendaraan ini dipilih untuk mendapatkan sebanyak mungkin konten lokal. Truk HINO ini telah banyak kandungan lokalnya hingga mencapai 60-90% tergantung pada modelnya.
(AIU-Defense Studies)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar