Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah kembali melanjutkan operasi pengejaran terhadap kelompok teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Operasi pengejaran teroris dengan sandi Camar Maleo III digelar sebagai kelanjutan dari operasi Camar Maleo II yang telah berakhir pada akhir bulan Agustus lalu.
Sedikitnya 1.300 personel gabungan Brimob Bawah Kendali Operasi (BKO) Mabes Polri dan Polda Sulteng kembali dikerahkan ke Poso ,khususnya diwilayah kecamatan Poso Pesisir Bersaudara untuk kembali bertugas mengejar kelompok Santoso CS.
Berbeda dengan kegiatan Operasi camar Maleo I dan Camar Maleo II sebelumnya, Operasi Camar Maleo III yang baru dimulai, Rabu (9/9/2015), tersebut melibatkan 100 personel TNI dari satuan Kodim 1307 dan satuan Batalyon 714 Sintuwu Maroso Poso.
Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno menjelaskan bahwa kegiatan operasi Camar Maleo III tersebut merupakan kelanjutan dari operasi penegakan hukum sebelumnya.
Operasi dengan sandi Camar maleo III tersebut difokuskan Polisi untuk melakukan pengejaran terhadap sisa DPO teroris kelompok Santoso yang diduga mesih bersembunyii disekitas pegunungan Biru, Kecamatan Poso Pesisir.
"Jadi memang betul, hari ini operasi Camar Maleo III kembali kami gelar. Jumlah pasukan tetap sama dengan yang sebelumnya di luar tambahan dari anggota TNI yang ikut dilibatkan," ujar Ronny.
Ronny menambahkan, pelibatan anggota TNI dalam pengejaran kelompok teroris pimpinan Santoso tersebut merupakan bagian dari kebersamaan dalam rangka menjaga keamanan di Poso.Seratusan personil TNI tersebut nantinya akan dibagi dalam berbagai tim, termasuk ikut dalam penyisiran lokasi, penyekatan pintu keluar dan masuk lokasi pegunungan serta menjaga pintu-pintu masuk logistik makanan untuk kelompok Santoso.
"Tugas TNI dalam operasi camar Maleo III ini sama dengan tugas anggota polisi, yaitu bekerjasama untuk memburu dan menangkap kelompok teroris Pimpinan Santoso," tegas Ronny.
Pelaksanaan Operasi Camar Maleo III tersebut rencananya akan berlangsung dua bulan ke depan hingga awal November 2015 mendatang. Dari hasil operasi Camar Maleo yang digelar sebelumnya, aparat kepolisian setidaknya telah mendapatkan beberapa keberhasilan, seperti penangkapan Daeng Koro alias Sabar beserta beberapa orang anggota teroris lainnya dan penemuan barang bukti berupa senjata api, bom rakitan dan ribuan amunisi berbagai kaliber. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 09 September 2015
Buru Jaringan Santoso, Polisi Gelar Operasi Camar Maleo III
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar