Kapal selam Chang Bogo TNI AL yang dibangun DSME Okpo shipyard, Korea Selatan, telah diluncurkan 24 Maret 2016 lalu dan kini bersiap untuk melakukan uji laut yang ketat. Kapal selam ini akan dikirim ke Indonesia bulan Maret 2017, sementara konstruksi kapal selam kedua, sedang dilakukan dan akan dikirim ke Indonesia pertengahan tahun 2018.
Kapal selam ketiga yang berbobot 1400 ton ini, akan dibangun di PT PAL, Surabaya. Kapal selam Chang Bogo class akan memiliki jelajah operasional 10.000 nautical miles, surface top speed 21 knot, 10 knot saat menyelam dan dilengkapi 8 peluncur untuk torpedo dan peluru kendali.
Kapal selam ini akan dilengkapi dengan sistem pertahanan elektronik dan pelacakan radar paling modern, dengan kru 40 orang.
Kapal selam ini didesain untuk berbagai misi, termasuk anti-surface warfare (ASuW), anti-submarine warfare (ASW), mine laying, dan special forces operations,” ujar IHS Jane’s Defense Weekly, berdasarkan sumber dari DSME. Namun demikian, belum diketahui apakah ketiga kapal selam ini akan cocok dan dilengkapi oleh baterai baru Lithium-ion yang saat ini sedang dikembagkan oleh DSME, untuk mendomgkrak ketahanan bawah laut dari kapal selam Chang Bogo class ini.
Satu hal yang mengejutkan, Indonesia tidak hanya bekerjasama dengan DSME Korea Selatan. Baru baru ini, DCNS Prancis mengumumkan akan melakukan kerjasama pembuatan kapal selam dengan Indonesia, dengan mengembangkan desain kapal selam S1000.
Berbicara kemampuan membuat kapal selam, tentu harus berbicara tentang teknologi kapal selam ini dalam menghadapi peperangan 10 hingga 15 tahun ke depan. Tampaknya teknologi dasar kapal selam Type 209 yang sudah lama, akan ditutup Indonesia dengan teknologi kapal selam DCNS Prancis. Pertama, mampu dulu membuat kapal selam. Kedua, memodifikasi dan membuatnya modern. Trik seperti ini, juga dilakukan oleh militer China, dan hingga saat ini, terlihat berhasil. (JKGR)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 02 Mei 2016
Bangun Armada Kapal Selam, RI Pelajari Teknologi dari Korsel dan Prancis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Dogfight adalah bentuk pertempuran antara pesawat tempur, khususnya manuver pertempuran pada jarak pendek secara visual. Dogfighting perta...
-
Submarine type 214 Angkatan Laut Portugal Kisah ini sengaja saya tulis berdasarkan catatan-catatan tertulis yang saya punya dan juga cer...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar