Berbekal kemauan dan motivasi yang tinggi ditambah panduan singkat dari tenaga ahli yang ada, mereka dapat dengan mudah mengoperasionalkan alat-alat seperti traktor.
PRAJURIT Kostrad khususnya Batalyon Infanteri Lintas Udara 503/MK selain di tuntut profesional, layaknya prajurit lintas udara juga dituntut untuk siap diterjunkan dimana saja, dalam medan apapun dalam rangka mempertahankan keutuhan wilayah NKRI.
Disamping itu, Batalyon yang saat ini dipercaya melaksanakan operasi Pamtas RI-RDTL ini senantiasa membangun sifat dan perilaku yang ramah sehingga dimanapun berada dan bertugas selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama dalam kehidupan sosial masyarakat.
Terlihat berbagai bentuk kegiatan yg dilakukan Prajurit Yonif Linud 503 untuk merebut hati masyarakat diantaranya kut bergabung bersama masyarakat menanam padi di sawah di sekitaran pos Fatubesi Atambua, Rabu (20/3/2013).
Tidak berhenti pada kegiatan menanam padi, Prajurit-pun mencoba mengoperasionalkan alat pertanian yang ada. Berbekal kemauan dan motivasi yang tinggi ditambah panduan singkat dari tenaga ahli yang ada, mereka dapat dengan mudah mengoperasionalkan alat-alat seperti traktor.
Hal ini memang bukanlah hal yang baru bagi prajurit Kostrad pada umumnya, sebagaimana ungkapan bahwa Prajurit Kostrad khususnya Prajurit Lintas Udara selain professional di bidangnya harus profesional dalam beberapa bidang tertentu tidak terkecuali di bidang pertanian.
Yang tidak kalah penting adalah bagaimana proses penyiapan kemampuan prajurit, karena Semua kegiatan tersebut bisa dilakukan karena sebelum menuju daerah penugasan sudah ada program latihan khusus seperti penataran singkat walaupun tidak mahir tapi paling tidak dipelajari,dipahami, dan dimengerti.
Karena prajurit mayangkara meyakini bahwa tugas adalah pengabdian kepada Bagsa dan Negara serta kepada masyarakat. "Kalau tidak bisa memberi jangan menyusahkan masyarakat" begitu semboyan yang selalu dipegang teguh oleh prajurit Kostrad di Perbatasan RI-RDTL. (Pelita)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 21 Maret 2013
Di Perbatasan Timor Leste, Prajurit Kostrad Bantu Tanam Padi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar