Cari Artikel di Blog Ini

Jumat, 22 Maret 2013

Presiden Ingatkan Ada Kelompok Yang Mengacaukan Negara

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan seluruh lapisan masyarakat agar hati-hati terhadap gerakan dari kelompok-kelompok yang tidak terkait dengan Pemilu 2014 mendatang.

Gerakan-gerakan dari kelompok-kelompok itu bisa mengacaukan negara yang berujung pada penderitaan rakyat.


Presiden Ingatkan Ada Kelompok Yang Mengacaukan Negara

"Pelaku-pelakunya kebetulan yang sedang menjadi pembicaraan hangat di arena politik sekarang ini. Tidak sama dengan pelaku politik untuk pemilu tahun depan. Hal begini sangat bisa akan terjadi sampai Pemilu 2014 mendatang selesai," kata SBY saat membuka rapat terbatas (Ratas) di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (21/3).

SBY tidak menyebut secara detail kelompok-kelompok mana yang dimaksud. Dia hanya tegaskan kelompok-kelompok itu ada dan sedang dibicarakan akhir-akhir ini.


Kelompok-kelompok itu tidak terkait dengan persiapan pemilu. Dia mengelompokan mereka dalam kelompok yang membuat ketegangan politik (political tension).

Kuat dugaan, pernyataan SBY ini menunjuk ke kelompok masyarakat yang bergabung dalam Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI).

Kelompok ini akan mengadakan aksi demonstrasi besar-besaran pada tanggal 25 Maret mendatang. Mereka disebut-sebut berencana lakukan kudeta terhadap pemerintahan sekarang. SBY pun telah mengeluarkan pernyataan beberapa waktu lalu bahwa ada kelompok yang menggulingkan pemerintahan.

Mereka yang bergabung dalam kelompok MKRI adalah mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli, mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur, Adhi Massardi, aktivis perempuan Ratna Sarumpaet, dan sejumlah tokoh lainnya.

SBY mengemukakan, kelompok-kelompok ini berada satu sisi untuk meningkatkan tensi politik menjelang Pemilu 2014. Di sisi lain adalah kelompok-kelompok yang terkait atau punya kepentingan dengan Pemilu 2014.

Kelompok kedua ini, mulai panas atau bergerak sejak tahun 2013 ini yang merupakan tahun politik, hingga selesai pemilu.

"Kalau saudara tekun mengamati perkembangan dan dinamika perpolitikan di negeri kita, kita akan segera merasakan bahwa ada dua arena sebetulnya. Ada dua dimensi yang bisa saling kait mengait,” katanya.

Arena pertama adalah eskalasi meningkatnya suhu politik berkaitan dengan pemilu. Hampir pasti terjadi. Sebagaimana yang terjadi tahun 2003-2004, dan juga 2008-2009, hampir pasti akan terjadi.

"Makin dekat dengan masa pemilu makin eskalatif masa politik kita.  Kita harus bersiap,” katanya.

Dia berharap gerakan-gerakan itu tidak merugikan rakyat. Dia meminta para menterinya agar mampu menghadapi gerakan-gerakan itu, sekaligus mengelolanya agar tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Para menteri harus lebih dekat ke rakyat sehingga ketika gerakan-gerakan itu memanas, mereka dapat dukungan dari rakyat.

"Tidak berlebihan kiranya kalau saya mengingatkan sungguh pun politik kita akan makin menghangat dan memanas dan eskalatif, tapi jangan pernah kita berhenti. Jangan pernah kita lalai untuk menjalankan tugas-tugas kita, utamanya mengelola pertanian. Rakyat, bagaimana pun manakala kebutuhan sehari-harinya bisa dicukupi dan manakala ekonomi kita dapat kita kelola dengan baik, maka rakyat akan menjadi benteng di negeri kita ini menghadapi dinamika dan situasi politik seperti apapun," tegasnya.



Sumber : Suara Pembaharuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters