Pos Penjagaan Perbatasan | foto-lingkarberita.com |
"Sebenarnya, konflik di perbatasan yang pertama dipicu oleh batas wilayah. Karena itu, penyelesaian batas wilayah harus terus didorong, agar kami mudah mengamankan," ujar Agus di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2013).
Pada umumnya, lanjut Agus, konflik-konflik tersebut timbul di wilayah perbatasan yang belum disepakati kedua negara.
Agus memaparkan, untuk menjaga perbatasan Indonesia, diperlukan pembentukan dan perekrutan Operasi Pengamanan Perbatasan (OPP).
OPP dibentuk dalam regu dan dikoordinir oleh batalyon, dan batalyon dikoordinir oleh brigade. Semuanya itu dibawah kendali Pandam wilayah sebagai Panglima Komando Pelaksana Operasi (Pangkulakops).
"Jadi, karena penjagaan perbatasan sifatnya terus menerus, maka kami bentuk organisasinya, permanen. Tapi, pengawasannya tetap didatangkan dari satuan-satuan yang sudah ada. Jadi, tidak menambah personel baru," jelas Agus. (tribun)
mnurut saya, batas negara jgn cm berupa patok beton saja. knp? krena ini bukan batas tanah yg mau d jadikan rumah, tp ini negara...jgn main main, krna ini mnyangkut orang banyak, bangsa dan negara. kita lihat perbatasan yg ada d papua, brunnai dan malaysia sungguh memprihatinkan. krena bs saja negara tetangga menggeser patok yg mnjadi batas negara contoh malaysia yg slalu brusaha mnggeser2 patok pmbatas antara indonesia-malaysia. sbaiknya batas negara berupa tembok tinggi dgn kawat duri dan menara pengawasnya.
BalasHapus