Tiga orang teroris Poso berhasil diamankan oleh Densus 88 Antiteror pada Jumat (26/9) kemarin. Ketiga teroris tersebut ditangkap di lokasi yang berbeda.
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Sabtu (27/9), menjelaskan penangkapan ketiga teroris dilakukan di tempat terpisah. Penangkapan pertama pada pukul 06.10 WITA dengan tersangka bernama Suhardi alias Gode alias Adi Gode di kediamannya di Jl Pulau Sabang, Poso.
Teroris Suhardi mempunyai peran sebagai pemegang dana kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan penggalang dana untuk aksi bom Pantangolemba.
Selain itu, Suhardi juga menjadi penghubung kelompok Makassar dengan MIT, sebagai pengantar logistik kelompik MIT.
Teroris Suhardijuga pernah mengikuti tadrib atau pelatihan militer bersama Santoso.
Penangkapan kedua terjadi pada pukul 10.43 WITA. Petugas menangkap tersangka teroris Gunawan alias Gugun alias Gun (34) yang beralamat di Jl Pulau Irian, Blok C nomor 3 Poso. Gunawan berperan sebagai pengantar logistik untuk kelompok MIT dan sejak tahun 2013 Gunawan membuka penampungan untuk ihkwan-ihkwan dari Makassar.
"Dia juga memfasilitasi habib Pare-pare ketika akan bertemu dengan Daeng Koro," kata Agus.
Penangkapan ketiga, juga di hari yang sama, petugas berhasil menangkap Asrul Riadi alias Asrul alias Cengo (19), warga Jl Tanjung Bulu Nomor 3 Poso.
Asrul juga mempunyai peran sebagai pengantar logistik untuk kelompok MIT yang dikoordinir oleh Basri. Teroris Asrul juga mengikuti tadrib sejak tahun 2012.
Ketiga teroris tersebut saat ini tengah diinterogasi untuk pengembangan penyelidikan oleh Densus 88. (JN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 29 September 2014
Densus 88 Kembali Bekuk 3 Teroris Poso
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar