Kemarin, bersama tim SAR gabungan, Basarnas berhasil mendeteksi obyek dengan ukuran cukup besar. Pada pukul 13.30, Kapal Geo Survey menemukan obyek berdimensi 18 x 5,4 x 2,2 meter. Selanjutnya, sekitar pukul 14.24, obyek berukuran lebih kecil terlihat alat deteksi bawah laut berukuran 12,4 0,6 x 0,5 meter.
PANTANG MENYERAH – Personel TNI AL mengevakuasi jenazah penumpang AirAsia QZ8501 ke atas dek KRI Banda Aceh, Sabtu (3/12/2015). (Foto: Reuters) |
Pada pukul 23.40, ditemukan dua obyek dengan dimensi berbeda. Obyek tiga dimensi diketahui berukuran 9,4 x 4,8 x 0,4 meter, sementara obyek dua dimensi berukuran 7,2 x 0,5 meter. Kedua obyek berada di posisi yang berdekatan antara satu dengan lainnya berkedalaman 30 meter.
Sementara obyek kelima berdimensi 9,8 x 1,1 x 0,4 m ditemukan hari ini, tak jauh dari penemuan obyek sebelumnya.
Remotely Operated Vehicle (ROV) diturunkan ke bawah laut untuk mengambil gambar lebih jelas berupa foto. Apabila kondisi gelombang tinggi dan arus kuat, alat ini tidak dapat diturunkan, karena bisa terbawa arus dan fungsinya menjadi tidak maksimal.
Setelah ROV berhasil mengambil gambar secara jelas dan dapat memastikan posisi tepat, para penyelam kemudian diluncurkan ke posisi tersebut. Selain penyelam dari TNI AU dan Basarnas Special Group, Basarnas kembali mendapat bantuan personel selam dari negara Rusia. Jumlah penyelam diperkirakan sekitar 40-50 orang.
Cuaca di Pangkalan Bun cukup kondusif namun di lokasi pencarian terjadi hujan deras. Penyelam melaporkan bahwa jarak pandang di dasar laut tersebut adalah nol. Dasar laut berwujud lumpur, dan arus 3-5 knot. Untuk sementara, upaya penyelaman dihentikan oleh On Scene Commander (OSC).
Selain pencarian jenazah, lokasi black box atau flight recorder menjadi prioritas penyelaman. Sementara wewenang pendeskripsian benda-benda temuan menjadi tugas tim investigasi dengan leading sector KNKT.
Armada Pencarian
Operasi telah melibatkan kekuatan udara berupa 14 unit pesawat, terdiri dari 5 unit fix wing dan 9 unit helikopter. Selain itu, kekuatan laut berjumlah total 26 unit, termasuk di dalamnya 16 unit, merupakan kekuatan dalam negeri, termasuk kapal tanker. Sementara 10 unit lain adalah bantuan negara sahabat, dengan perincian 3 unit Singapura, 3 unit Malaysia, 2 unit Amerika Serikat, dan 2 unit Jepang.
Rusia menurunkan dua pesawatnya, yakni BE 200 dan Ilyushin II-76. Ilyushin II-76 digunakan untuk transportasi, sementara BE 200 melakukan pencarian dan dapat secara mandiri mengevakuasi jenazah atau temuan lainnya. Selain dukungan personel, mereka membawa satu sistem summersible.
Sebagai langkah mendukung kelangsungan operasi SAR di mission area, SKK Migas termasuk Pertamina telah mengalokasikan bahan bakar minyak sebanyak 500 KL. Bahan bakar dapat diperoleh di depo Pertamina Teluk Kumai.
Diperkirakan, pasokan cukup untuk 3-4 hari, sambil menunggu 5000 KL yang sedang dimuat oleh kapal tanker Permata Glory di Tanjung Uban. Diperkirakan bantuan bahan bakar minyak sampai di Teluk Kumai pada Senin pagi. (JMOL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar