Cari Artikel di Blog Ini

Minggu, 04 Januari 2015

Begini Cara Basarnas Prediksi Pergerakan Objek di Laut

Basarnas terus melakukan update dan memperluas objek evakuasi jenazah dan serpihan AirAsia QZ8501. Perluasan area ini dilakukan mengacu pada perhitungan aplikasi yang lazim digunakan oleh komunitas SAR seluruh dunia.

Begini Cara Basarnas Prediksi Pergerakan Objek di Laut

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI Henry Bambang Sulistyo menjelaskan bagaimana pihaknya bisa memperkirakan lokasi yang harus dijadikan area pencarian jenazah dan puing pesawat. Dengan memakai slide projector, Sulistyo menjabarkan cara perhitungan Basarnas.

"Jadi kita merencanakan sesuatu bukan asal membuat kotak," kata Sulistyo dalam jumpa pers di kantornya, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Minggu (4/1/2015).


Di dalam slide, saat itu terpampang peta Pangkalan Bun lengkap Selat Karimata dan Laut Jawa. Ada juga beberapa titik-titik hitam yang diprediksi berbagai benda terapung.

Menurut Sulistyo, aplikasi ini bisa membaca pergerakan benda. Waktunya pun bisa diatur oleh Basarnas. Bisa dalam hitungan per jam, per tiga jam atau bahkan per hari.

Dengan aplikasi ini, pihaknya bisa menghitung kekuatan arus laut setiap waktu. Itu termasuk faktor eksternal yang mempengaruhinya, termasuk kondisi cuaca.

Saat waktu diubah, titik-titik hitam bergerak menuju arah timur. Prakiraan ini yang menjadi acuan bagi Basarnas untuk mengirim lokasi pencarian kepada tim gabungan.

Titik-titik itu, lanjut Sulistyo, merupakan perwakilan berbagai objek. Mulai dari perahu karet, jenazah yang menggunakan pelampung maupun yang tidak.

Namun analisa ini bukan satu-satunya patokan. Berbagai temuan yang mereka dapatkan setiap harinya juga menjadi masukan evaluasi pencarian.

"Itu namanya perkembangan teknis di lapangan," tandasnya. (Detik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters