Cari Artikel di Blog Ini

Rabu, 16 Desember 2015

Pesawat Pertama Buatan Anak Bangsa yang Gegerkan Eropa di Tahun 1935

Dunia penerbangan di Indonesia punya sejarah yang panjang. Sebelum muncul pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia, dulu pernah ada 'burung terbang' yang menggegerkan Eropa. Seperti apa ceritanya?

Pada Kamis (10/12) lalu, PT DI dan LAPAN baru saja meluncurkan pesawat N219 buatan anak bangsa. Pesawat tersebut adalah generasi terbaru produksi lokal yang diharapkan bisa bersaing di pasar internasional dan memenuhi kebutuhan transportasi udara Tanah Air.


Pesawat Pertama Buatan Anak Bangsa yang Gegerkan Eropa di Tahun 1935

Jika melihat ke belakang, ternyata Indonesia pernah membuat geger Eropa saat pesawat buatan anak negeri mendarat di sana. Pesawat itu bernama Walraven-2 dibuat oleh Achmad Bin Talim dan dua temannya pada tahun 1935.

"Yang tertua dan tercatat itu tahun 1935, itu sudah hebat, baling-balingnya dua, masalah keseimbangan dan powernya juga besar. Diterbangkan ke Eropa dan membuat geger Eropa. Mereka kaget orang kita bisa membuat pesawat sendiri hingga bisa terbang dari Bandung ke Eropa," ucap pengamat penerbangan, Alvin Lie, saat berbincang dengan detikcom, Senin (14/12/2015).


Berdasarkan tulisan dalam majalah 'Lucthvaart' edisi Januari 1935 diceritakan awal mula pembuatan pesawat ini berdasarkan pesanan dari seorang konglomerat yang merupakan pengusaha roti dan kue bernama Mr Hien Ke Khow. Khow merasa berat harus mengeluarkan ongkos yang begitu besar untuk distribusi roti dari Bandung ke Jawa Tengah dan Bali dengan menggunakan jalur darat. Akhirnya dia berpikir untuk membuat pesawat sendiri agar distribusi barang daganganya cepat dan efisien.


Pesawat Pertama Buatan Anak Bangsa yang Gegerkan Eropa di Tahun 1935

Pada Maret 1934 Khow menugaskan Laurens Walter Walraven yang kala itu menjadi Kepala Departemen Desain pada Departemen Teknis Luchtvaart Afdeling/Koninklijke Nederlands-Indische Leger atau Departemen Penerbangan pada tentara Hindia-Belanda (LA/KNIL) untuk merancang dan merakit pesawat dua kursi dengan kecepatan tinggi. Ia juga meminta bantuan dari seorang pribumi yang merupakan seorang teknisi pesawat bernama Achmad bin Talim dan Kapten M.P. Pattist.

Kapten M.P. Pattist dan Walraven merancang desainnya sedangkan Achmad menangani pengerjaannya. Karena pesanan tersebut merupakan kerja sambilan, maka Achmad mengerjakannya sore hari usai jam kerja di Andir. Pesawat berbadan kayu ini merupakan pesawat "pribadi" pertama yang didesain khusus untuk kepentingan bisnis.

Dalam waktu 6 bulan seluruh badan pesawat buatan Talim selesai. Sedangkan kelengkapan pesawat seperti pipa besi, kabel baja, roda pendarat dan lain-lainnya dilakukan oleh kapten Pattist dan Walreven.

Lalu pada 27 September 1935 untuk pertama kalinya pesawat buatan anak bangsa menjejakkan kaki di daratan Eropa, pesawat ini menggunakan mesin Pobjoy Niagara 7 silinder dengan kekuatan masing-masing 90 tenaga kuda yang terpasang di kedua sayapnya. Pesawat ini dirancang untuk penerbangan jarak jauh berkisar 1.100 mil di udara.


Walraven-2 (ilustrasi: Basith Subastian)
Walraven-2 (ilustrasi: Basith Subastian)

Walraven-2 berbeda dari kebanyakan pesawat kala itu yang desainnya belum compact dan rendah nilai estetis. Selain bodi ramping, Walraven-2 bersayap tunggal dan rendah juga dilengkapi cowl (penutup) mesin dan roda dengan bentuk aerodinamis.

Pesawat Walraven 2 ini menggunakan sistem Nivex, pesawat ini memiliki total beban sayap pesawat sebesar 56,5 kg per meter persegi, luas permukaan sayap sebssar 17,7 meter persegi. Pesawat ini diestimasikan memiliki kecepatan 235 km per jam dan bisa terbang sekitar 3380 mdpl. Pesawat ini merupakan pesawat dengan desain modern pertama yang kemudian dia tempatkan di Bandara Andir Bandung yang sekarang bernama Bandara Husein Sastranegara.  (Detik)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters