Ratusan personil satuan Batalyon Infanteri (Yonif) Linud 433 Sambueja, Maros dinilai berprestasi dalam menjalankan tugasnya di Propinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Satu dari tiga batalyon di Brigade Infanteri (Brigif) Linud 3/ Tri Budi Sakti Kostrad ini pun menuai hadiah berupa tugas operasi ke luar negeri bersama pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di daerah Darfur, Afrika pada tahun 2016.
Hal itu diungkapkan Komandan Brigif Linud 3/Tri Budi Sakti Kostrad, Kolonel Primadi Syaiful Sulun di sela bincang-bicang silaturrahmi bersama jurnalis di Mako Brigif, Kariango, Makassar, Selasa (9/2).
Adapun prestasi yang dimaksud saat bertugas di daerah operasi di Kalimantan Utara tahun tahun 2015 lalu, kata Primadi, yakni saat penugasan melakukan sweeping yang digelar banyak menemukan narkoba, miras dan juga berhasil membatasi masuknya imigran-imigran gelap. Oleh pimpinan tertinggi, pelaksanaanan tugas itu dinilai terbaik sehingga dihadiahi tugas operasi ke luar negeri.
Padahal sebelumnya, satuan Yonif 433 ini baru saja kembali dari daerah tugas operasinya di Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah.
"Kita belum tahu tepatnya kapan berangkat, tetapi tahun 2016 ini. Biasanya tugas di Luar Negeri itu lamanya setahun. Sebelum diberangkatkan, terlebih dahulu mengikuti pelatihan di Jakarta untuk mempelajari konflik yang ada di daerah tugas operasi," tutur Kolonel Primadi Syaiful Sulun.
Menurut Primadi, seluruh prajurit bermimpi dapat tugas ke luar negeri. Namun prajurit harus menunjukkan prestasi terlebih dahulu, khususnya prestasi satuan. Soal kualifikasi keahlian yang harus dikuasai, paling utama adalah kemampuan raidernya yang sudah menjadi standar bagi tiap prajurit untuk ditugaskan ke daerah operasi.
Lanjut dia, satuan-satuan Yonif di Brigif Linud 3 sudah beberapa kali terlibat dalam operasi bersama pasukan perdamaian PBB. Sebelumnya, satuan Yonif Linud 432 juga sudah bertugas di luar negeri atas nama PBB.
Dia menambahkan, untuk tugas operasi dalam negeri kerapkali terlibat. Misalnya di wilayah perbasatan Papua, Jayapura, dimana ada pasukan dari satuan Yonif Linud 432, berjumlah sekitar 450 personil tengah laksanakan operasi sejak lima bulan lalu dan Agustus mendatang rencananya sudah kembali. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 10 Februari 2016
Berprestasi di Perbatasan RI-Malaysia Yonif Linud 433 akan dikirim ke Afrika
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar