Kapal perang RI (KRI) Usman Harun (USH) - 359 yang mengikuti "International Fleet Review (IFR) 2016" telah tiba di Visakhapatnam, India.
Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangan pers di Surabaya, Jumat, melaporkan KRI Usman Harun tiba di Visakhapatnam, India, pada 3 Februari.
"KRI Usman Harus tiba di India setelah menempuh perjalanan muhibah menjelajah Samudera berlayar sejauh 2.620 Nm (mil laut) dan lego jangkar di pantai Visakhapatnam sejauh 1.000 yard dari arah lokasi pantai," katanya.
Pelayaran panjang kali ini ditempuh dengan kurun waktu 12 Hari, kecepatan kapal rata rata 15 Knot, melintasi Laut Jawa, Selat Gelasa, Laut Natuna, Selat Durian, Selat Malaka, Samudera Hindia, serta kota singgah (Surabaya, Jakarta, Belawan dan Visakhapatnam) .
"Sebelum tiba di pelabuhan pertama Visakhapatnam India, KRI USH-359 masuk perairan Nicobar India, mendapat sambutan persahabatan ucapan selamat datang dan selamat bergabung oleh Patrol Boat IMS. Carnicobar T. 69 (Indian Navy)," katanya.
Kedatangan KRI USH-359 di Visakhapatnam India itu langsung bergabung dengan sekitar 50 kapal perang berbagai tipe dan jenis dari berbagai negara yang telah tiba lebih awal. IFR berlangsung pada 4-8 Febuari 2016.
"Kedatangan KRI USH - 359 dari Indonesia menuju India adalah Duta Bangsa Indonesia selaku Participant ship International Fleet Review (IFR) India 2016, serta menghadiri undangan resmi Indian Navy selaku tuan rumah dan penyelenggara event IFR India 2016," kata Komandan KRI selaku Komandan Satgas Muhibah Pelayaran IFR India 2016 Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo.
Alumni AAL Angkatan 41 itu menjelaskan kehadiran Kapal Perang Indonesia mempunyai tujuan utama untuk memelihara dan meningkatkan hubungan diplomatik dan kerja sama antarbangsa dan negara.
Selain itu, sebagai tolok ukur kemampuan TNI AL di mata dunia internasional, sebagai acuan menjadikan negara RI sebagai Poros Maritim Dunia, dan sebagai media untuk mengetahui perkembangan teknologi dengan negara-negara peserta IFR 2016 pada umumnya dan India pada khususnya.
"Sasaran utama akan terwujud interaksi sosial, pertukaran informasi dan pengalaman profesional," katanya.
IFR yang dibuka Presiden India Pranav Mukharjee itu juga dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, Ketua Umum Jalasenastri Pusat Ny Endah Ade Supandi, dan Asisten Logistik (Aslog) KSAL Laksda TNI Harry Pratomo. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 08 Februari 2016
Tiba di India KRI Usman Harun - 359 Ikuti International Fleet Review (IFR) India 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar