Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev menemui Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan untuk membahas sejumlah kerjasama di bidang pertahanan. Nikolai juga menawarkan agar Indonesia membeli jet tempur Sukhoi 35 dan kapal selam buatan Rusia.
"Tadi dia nawarin Sukhoi 35, kapal selam, dan helikopter 17. Saya minta tetap ada transfer of technology," kata Luhut di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Selasa (9/2/2016).
Namun, Luhut mengaku belum memberikan keputusan atas tawaran yang disampaikan pihak Rusia. Keputusan pembelian alutsista berada di tangan Menhan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sudah memutuskan untuk membeli 8 unit jet tempur Sukhoi 35. Kepastian pembelian 8 jet tempur generasi terbaru itu akan dibicarakan Menhan di Rusia pada bulan Maret 2016.
"Sedikit lah, 8-10 lah, karena kenapa begitu kita sudah selesai kan nanti ada yang lebih canggih lagi, jadi jangan sampai ketinggalan lah, kan begitu," jelasnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 10 Februari 2016
Rusia Kembali Tawarkan Kapal Selam Untuk Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Dogfight adalah bentuk pertempuran antara pesawat tempur, khususnya manuver pertempuran pada jarak pendek secara visual. Dogfighting perta...
-
Submarine type 214 Angkatan Laut Portugal Kisah ini sengaja saya tulis berdasarkan catatan-catatan tertulis yang saya punya dan juga cer...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
klw pola pikir seperti itu bli sedikit dulu bgmna kt bisa menjadi kuat secara militer, klw bgtu tdk usah beli sekarang sj , beli sj nanti 10 thn kedepan. siapa tahu pesawat sdh lbh modern secara tehnologi mungkin bkn generasi 5 lg atw sdh generasi 6 super siluman..dimana efek deteren untuk saat ini..?
BalasHapusSetuju dengan pak menhan 8 -10 negara tidak dalam kondisi darurat. Ga sampai 5 tahun sudah ad generasi terbaru. Atau dari produsen lain. Bisa beli lagi yang baru. Buat pelihara bukan main budgetnya apa lagi buat senjatanya. Sedikit asal rudalnya seabrek lebih ok daripada banyak tp kosong rudalnya
BalasHapus8-10 biji dulu nanti ada yg lebih canggih lg teknologinya.
BalasHapusPAKFA ya yg lg di taksir kemudian..hehe
8-10 biji dulu nanti ada yg lebih canggih lg teknologinya.
BalasHapusPAKFA ya yg lg di taksir kemudian..hehe
Anggaran yg terbatas ...8-10 unit juga alhamdulilah ..yg penting bukan barang rongsokan yg di beli...belajarlah dr kegagalan 2 terdahulu jgn di ulangi lagi kekonyolan yg sudah di buat
BalasHapusAnggaran yg terbatas ...8-10 unit juga alhamdulilah ..yg penting bukan barang rongsokan yg di beli...belajarlah dr kegagalan 2 terdahulu jgn di ulangi lagi kekonyolan yg sudah di buat
BalasHapus