Sangatlah tercela bahwa mereka (Korea Utara) telah melakukan peluncuran menggunakan teknologi misil balistik yang melanggar resolusi Dewan Keamanan terkait.
Pemerintah Indonesia menyesalkan Korea Utara yang tetap meluncurkan roket jarak jauhnya, yang dapat menimbulkan ketegangan di kawasan, menurut keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri, yang diterima di Jakarta, Minggu.
"Pemerintah Indonesia sangat menyayangkan bahwa imbauan masyarakat internasional, agar RDRK (Korea Utara) tidak melaksanakan peluncuran uji coba roket jarak jauh untuk membawa satelit, tidak diindahkan," kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri itu.
Tindakan Korea Utara itu telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1718/2006, Nomor 1874/2009 dan Nomor 2087/2013, serta telah menciptakan ketegangan di kawasan.
Untuk itu, Indonesia mendesak agar Korea Utara menghormati dan mematuhi Resolusi DK PBB, menahan diri dari tindakan-tindakan provokasi serta mengimbau semua pihak untuk melakukan langkah-langkah yang dapat menurunkan ketegangan.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat pada Minggu, seperti yang diminta Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan, untuk membicarakan tentang peluncuran roket Korea Utara.
Konsultasi tertutup Dewan Keamanan PBB beranggotakan 15 negara untuk membahas Korea Utara itu akan dilakukan pada pukul 11.00 (23.00 WIB).
Para diplomat Dewan Keamanan PBB mengatakan, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan meminta pertemuan dilaksanakan setelah Korea Utara meluncurkan roket jarak jauh pada Minggu, sebagai tantangan terhadap sanksi-sanksi PBB yang membatasi mereka dalam menggunakan teknologi misil balistik.
Korea Utara menyatakan, roket jarak jauh itu untuk membawa satelit.
Duta PBB dari Korea Selatan, Oh Joon, menuliskan dalam surat kepada Duta Besar Venezuela, Rafael Carreno, bahwa Dewan Keamanan PBB pada 2013 telah menyatakan pendirian mereka mengambil langkah-langkah signifikan lebih jauh pada saat Korea Utara meluncurkan uji coba nuklir pada masa mendatang.
Media mendapatkan salinan dari surat Korea Selatan yang ditujukan kepada Carreno, yang merupakan pimpinan Dewan Keamanan PBB pada bulan ini.
Amerika Serikat dan Tiongkok alias China telah membicarakan sebuah kemungkinan perluasan sanksi-sanksi PBB terhadap Korea Utara dalam tanggapannya terhadap uji coba nuklir terbaru mereka pada bulan lalu.
Para perwakilan DK PBB mengatakan mereka berharap akan mencapai sebuah resolusi Dewan Keamanan terkait isu tersebut pada bulan ini.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon, mengecam keras uji coba roket terbaru Korea Utara dan mendesak Korea Utara menghentikan langkah-langkah provokatif, kata Kantor Pers Ban, dalam pernyataannya, Sabtu.
"Sangatlah tercela bahwa mereka (Korea Utara) telah melakukan peluncuran menggunakan teknologi misil balistik yang melanggar resolusi Dewan Keamanan terkait, meskipun ada permohonan gabungan dari komunitas internasional yang menentang kejadian tersebut," demikian isi pernyataan itu.
Indonesia desak Korea Utara patuhi resolusi PBB
Pemerintah Indonesia mendesak Korea Utara agar menghormati dan mematuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB dan menahan diri dari tindakan-tindakan provokasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, yang diterima di Jakarta, Minggu, terkait aksi Korea Utara yang menguji coba peluncuran roket jarak jauh pada Minggu.
Indonesia sangat menyayangkan sikap Korea Utara yang tidak mengindahkan himbauan masyarakat internasional untuk tidak melaksanakan uji coba peluncuran roket jarak jauh untuk membawa satelit.
"Tindakan tersebut telah melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB," demikian pernyataan Indonesia itu.
Resolusi Dewan Keamanan PBB yang dimaksud adalah Nomor 1718 (2006), 1874 (2009), dan 2087 (2013).
Indonesia juga menilai tindakan Korea Utara telah menciptakan ketegangan di kawasan.
Oleh karena itu, Indonesia menghimbau semua pihak melakukan langkah- langkah guna menurunkan ketegangan.
Kecaman terhadap aksi Korea Utara tersebut juga telah disampaikan Dewan Keamanan PBB dan negara-negara lain, di antaranya Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok alias China. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 08 Februari 2016
Indonesia sesalkan peluncuran roket jarak jauh Korea Utara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
ini kesalahan patal korea utara kim jo un bila rudal balistik nemplok ke wilayah indonesia perang terbuka indonesia antara korea utara pasti nya menjadikan kegagalan compersi pbb , apec, asia afrika, g20,
BalasHapustidak usah takut korea membuat rudal balistik..amerika dan china rusia india inggris francis pun sdh punya.termasuk nuklir .krn konvensi itu mengatur uji rudal buat buat negara2 yg blm memiliki rudal balistik dan nuklir..seharus nya kt bisa membuat seperti korut demi untuk pertahanan depensip...klw konvensi pbb apa mau melarang bagi yg sdh memiliki NUKLIR dan rudal balistik apa hrs dihilangkan..mana bisa...
BalasHapus