Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengingatkan masyarakat jangan mempermainkan ideologi bangsa. Sebaliknya, dia meminta masyarakat membangun nasionalisme, kebersamaan dan gotong royong.
"Jangan main-main dengan ideologi bangsa. Bangun nasionalisme, kebersamaan, dan gotong royong," ujar dia saat memberi pengantar sosialisasi Empat Pilar MPR RI di depan kelompok petani dan peternak yang tergabung dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Boyolali ,Jawa Tengah, Jumat seperti dalam keterangan tertulis MPR.
Mahyudin mengatakan, pentingnya memahami nilai-nilai kebangsaan karena tidak ada yang bisa menjamin apakah Indonesia bisa bertahan hingga 200 tahun ke depan. Untuk itu, menurut dia, tidak ada jalan lain kecuali menanamkan nilai-nilai Pancasila, semangat gotong royong dalam diri terutama generasi muda bahwa kita adalah satu nusa dan satu bangsa.
"Kalau tidak memahami kebangsaan Indonesia maka menjadi lampu merah. Siapa yang bisa menjamin Indonesia bisa bertahan 100 sampai 200 tahun ke depan? Negara besar seperti Uni Soviet, Yugoslavia, bisa terpecah," dia.
Pancasila, lanjut Mahyudin, tidak perlu dipelajari karena sudah ada dalam diri setiap orang Indonesia. "Tantangan kita semakin berat yaitu memudanya nasionalisme, radikalisme dan individualisme yang semakin menguat. Karena itu MPR concerned menjelaskan Empat Pilar kepada masyarakat," tutur Mahyudin.
DIa menambahkan sosialisasi Empat Pilar MPR ini sudah menjadi sebuah kebutuhan. "Pancasila memiliki arti strategis. Bung Karno hanya menggali dan merumuskan dalam lima sila. Kalau lima sila diperas menjadi gotong royong. Inilah yang mulai terkikis di negeri ini," kata Mahyudin. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 30 April 2016
Parlemen : Jangan Main-main Dengan Ideologi Bangsa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo Nguyen Giap, ...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Berdiri di podium selama dua jam, mantan presiden RI ketiga, BJ Habibie terus memaparkan problematika di Indonesia. Mulai dari hal kecil hin...
memang benar ideologi bangsa harus di jungjung tinggi karena memperjuangkan kecintaan kita terhadap pahlawan pahlawan indonesia di zaman penjajahan belanda, dan japanese, semoga rakyat indonesia tidak murka terhadap pahlawan dan pejuang indonesia di sebelum tahun 1945.
BalasHapus