Masalah terorisme menjadi perhatian dunia setelah beberapa aksi teror menimpa beberapa negara, termasuk Indonesia. Namun apa yang terjadi di Indonesia dianggap sebagai keberhasilan dalam mengendalikan terorisme.
Salah satunya Polandia yang menilai Indonesia bisa menjadi partner menghadapi ancama global itu. Hal itu mengemuka dalam pertemuan antara delegasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan pemerintah Polandia pada Selasa (26/4/2016) tentang penanggulangan terorisme.
Hadir Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose, Dubes RI untuk Polandia, Peter F. Gontha, Minister Special Services Coordinator (Urusan Keamanan dan Intelijen) Mariusz Kamiński, Secretary of State/Head of National Security Bureau Pawel Soloch, Head of internal Security Agency Prof Hab Piotr Pogonowski, dan Head of Foreign Intelligence Kolonel Grzegorz Melcki.
Sebagaimana rilis KBRI Warsawa, Sabtu (30/4/2016), Ketua Delegasi BNPT Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose dalam pertemuan itu menekankan bahwa pada saat ini terorisme adalah bukan masalah negara tertentu, tetapi ancaman global. Oleh karena itu, penanggulangan jenis kejahatan tersebut membutuhkan kerjasama internasional.
Usulan kerja sama dua negara dalam menanggulangi terorisme tersebut disambut hangat oleh Menteri Mariusz Kaminski. Menurut Kaminski, Polandia juga memerlukan partner kerjasamanya di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia telah memiliki pengalaman banyak dalam penanggulangan terorisme.
Menteri Mariusz Kaminski juga mendukung usulan kerja sama antara BNPT dan Lembaga Keamanan Internal yang memiliki unit kerja Pusat Anti Terorisme, lembaga khusus yang menangani terorisme.
Pihak Polandia mengatakan bahwa meskipun Polandia belum menghadapi serangan teror di wilayah Polandia, pemerintahnya sadar terhadap ancaman terorisme yang dapat terjadi di setiap negara. Serangan teroris di Bali, New York, Madrid, London, Tunisia dan Brussels menyebabkan korban beberapa warga negara Polandia. Selain itu telah ada sekitar 20 warga Polandia yang diindikasi sebagai foreign terrorist fighters.
Selain soal terorisme, Dubes RI untuk Polandia, Peter F. Gontha, juga bicara tentang kerja sama bidang pariwisata antar kedua negara. Peter menyebutkan tentang rencana penerbangan antara Warsawa-Bali, yang akan beroperasi pada bulan Juni 2016.
Jalur penerbangan tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan Polandia yang mengunjungi Bali.
Disamping itu, Polandia yang berpotensi menjadi economic tiger of Europe menjadi menarik bagi pengusaha asal Indonesia untuk berinvestasi ke Polandia. Untuk itu, aparat keamanan kedua negara harus bekerjasama untuk melindungi warganya yang berkunjung di luar negeri.
Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose menyatakan bahwa BNPT akan membantu menyediakan kemanan bagi warga negara Polandia yang berkunjung Indonesia. Sedangkan Menteri Kamiński dan Kepala Lembaga Keamanan Internal Prof. Piotr Pogonowski mengatakan, bahwa pihaknya akan melindungi warga negara Indonesia di Polandia.
Selain pertemuan itu, delegasi BNPT juga mengadakan pertemuan dengan Kepala Polisi Polandia, Kepala Polish Border Guards, dan FRONTEX (European Agency for the Management of Operational Cooperation at the External Borders of the Member States of the European.
Keseluruhan rangkaian kunjungan ini untuk meyakinkan Polandia bahwa Indonesia berupaya keras dalam menghadapi terorisme global dengan melakukan berbagai kerjasama internasional. Kunjungan ke FRONTEX bersama BNPT juga sebagai upaya memperjuangkan agar Indonesia mendapatkan fasilitas bebas visa Schengen. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 30 April 2016
Indonesia - Polandia Jalin Kerja Sama Penanggulangan Terorisme
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar