Negara - negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN dipastikan akan segera menegaskan sikap bersama terkait konflik Laut China Selatan. Kepastian itu diperoleh setelah Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa melakukan kunjungan ke empat negara di Asia Tenggara guna membahas sikap bersama tersebut.
Peta Laut Cina Selatan yang Menjadi Konfik antara China dan Sebagian Negara-Negara Asia Tenggara |
”Menlu Marty Natalegawa telah berkunjung ke Filipina, Vietnam, Kamboja dan Singapura yang bertujuan untuk mengupayakan posisi bersama ASEAN terhadap persoalan Laut China Selatan,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Michael Tene di Kantor Kemlu RI, Jakarta, Jumat (20/7).
Michael menjelaskan, dalam kunjungan itu, Menlu Marty Natalegawa bersama Menlu keempat negara mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar dalam menyikapi masalah Laut China Selatan.
Menurut Michael, Menlu Marty optimis pernyataan atau sikap bersama ASEAN tersebut akan segera terwujud.
Sikap bersama ASEAN itu sendiri antara lain akan menekankan agar negara-negara yang terlibat dalam masalah Laut China Selatan taat kepada hukum internasional. Pernyataan atau sikap bersama itu tambah Michael nantinya juga akan menyarankan para negara yang terlibat dalam permasalahan untuk lebih mampu menahan diri.
”Prinsipnya penyelesaian masalah harus didasarkan pada hukum internasional.Pernyataan atau sikap bersama Asean ini juga akan dirancang sesuai dengan kondisi yang terus berkembang sedemikian rupa,” katanya.
Informasi diperoleh, permasalahan di kawasan perairan Laut China Selatan memang selama ini melibatkan sejumlah negara ASEAN seperti Malaysia, Brunai Darussalam dan Filipina dengan negara lainya yaitu China dan Taiwan. Ketegangan diantaranya kerap terjadi di sekitar Kepulauan Spratly yang diperebutkan oleh Vietnam, Malaysia, Taiwan, Brunei Darussalam dan Filipina.
Sumber : Jurnas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar