Dua terduga teroris berhasil ditangkap satuan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror pada Kamis (12/7) 07.25 WITA di Pasar Sentral Poso, Sulawesi Tengah.
Dua tersangka itu berinisial N dan AB yang diduga terkait jaringan Kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Poso.
Dua tersangka itu berinisial N dan AB yang diduga terkait jaringan Kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Poso.
Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan mereka ditangkap di depan pinyu keluar Pasar Sentral Poso beserta satu unit kendaraan roda dua yang dijadikan barang bukti.
Kedua tersangka itu, kata dia, merupakan penghubung jaringan teroris lain. Yang berada di Pulai Jawa, Sumatera, dan NTB.
"Mereka berusaha melarikan diri saat Densus 88 akan mencoba menangkapnya. Namun, tanpa perlawanan mereka pun akhirnya bisa ditangkap," ucap kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/7).
Menurut dia, saat ditangkap kedua pelaku tidak membawa senjata tajam ataupun senjata api. "Kami akan terus mencari barang bukti dan tersangka lainnya," ujarnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Rafli Amar menambahkan, N menerima dana dari Umar yang merupakan kelempok di Medan yang uangnua digunakan untuk pendanaan militer di Poso bersama dengan Santoso yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.
"Barang bukti yang diamankan adalah motor Jupiter warna hitam biru dengan plat nomer DN. 3594 YH pemilik motor atas nama Imran asal Desa Labuan. Saat ini tersangka dibawa ke Palu untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif," ucapnya.
Sumber : PR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar