Kesepakatan memang belum terjadi, kedua belah pihak masih terus melakukan kajian terkait hal ini. Minatnya Irak membeli panser ini muncul setelah kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ke Baghdad beberapa waktu lalu.
"Sampai saat ini belum ada kesepakatan, masih negosiasi. Mereka memang berminat, tapi belum ada kelanjutannya," kata Duta Besar Indonesia untuk Irak Safzen Noerdin ketika ditemui detikFinance di Hotel Al-Mansour, Baghdad, Rabu (13/3/2013) malam waktu setempat.
Sjafrie berangkat ke negeri 1001 malam itu sekitar pertengahan tahun lalu dan diterima oleh Perdana Menteri Irak, Nuri Al-Maliki serta beberapa pejabat bidang pertahanan dan perekonomian Irak.
Kabarnya, tak hanya panser, tapi Irak juga tertarik membeli beberapa produk Pindad lainnya, seperti senjata dan peralatan militer lainnya. (Detik)
Irak sangat tepat membeli mobil tempur anoa tank to tank buatan indonesia sebagai pertahanan dan keamanan irak yang sudah teruji anoa sebagai mobil tempur canggi di pbb maupun nato
BalasHapusPT Pindad hrs menyiapkan suatu tempat yg sangat strategis utk pembuatan Panser Anoa, tdk menutup kemungkinan pemesanan terus mengalir dan athan/kedutaan hrs mempromosikan di negara2 Islam. Bahwa negara penduduknya beragama Islam Indonesia, dpt membuat alutsista yg tdk kalah dg barat dan termasuk alutsista lainnya. Mis, senjata/munisi.
BalasHapus