Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku tertarik untuk mendalami dan mengkaji tawaran 10 kapal selam eks angkatan laut Rusia. Kata Moeldoko, kondisi kapal selam tersebut masih memadai.
Namun demikian, Moeldoko menegaskan, meski TNI tertarik untuk membeli kapal selam bekas tersebut, pihaknya tetap akan melakukan verifikasi secara mendalam dulu.
"Saya kira kita tertarik dengan itu. Sampai saat ini masih dilakukan kajian dan pendalaman. Dan kalau bisa, itu akan lebih bagus, ya," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko di sela-sela raker dengan Komisi I DPR RI, Kamis (17/10).
Moeldoko pengatakan, pihaknya merespons sangat baik atas tawaran 10 kapal selam dari Rusia itu, karena memiliki efek gentar yang cukup baik. Apalagi kapal selam yang ditawarkan ke Pemerintah Indonesia cocok dengan kondisi Tanah Air, yakni jenis dan tipe kapal selam kelas menengah.
Sebelumnya Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, pemerintah mendapat tawaran untuk membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.
"Kapal selam dari Rusia sudah ada. Mereka membuka kesempatan karena kedekatan dengan kita," ujar Purnomo beberapa waktu lalu.
Saat itu Purnomo menyatakan, pemerintah belum bulat untuk menerima tawaran Rusia karena masih harus mempertimbangkan dan menghitung biaya.
Selain harga kapal selam per unit, pemerintah juga harus mempertimbangkan besarnya biaya perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan kesiapan infrastruktur. Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia atau masa guna kapal selam tersebut. "Kita sedang survei pangkalan kapal selam, salah satunya di Palu,"ujarnya.
Pada 2024 meski belum memastikan sebagai negara terkuat, menurut Purnomo, Indonesia akan berada pada empat negara kuat di kawasan Asia Tenggara bersama Singapura, Malaysia, dan Thailand. Bersama tiga negara ini, Indonesia akan membentuk ASEAN Defense Ministerial Meeting yang kuat dari ancaman kawasan luar. (Parlemen)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 18 Oktober 2013
Panglima TNI Lirik 10 Kapal Selam Eks Angkatan Laut Rusia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Pengkajian tentang Multiple Launch Rocket System (MLRS) yang harus dibeli TNI AD, sudah berlangsung panjang. User di perbatasan Kalimantan...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar