PANGLIMA TNI Jenderal TNI Moeldoko beserta Kasad Jenderal TNI Budiman dan Kasal Laksamana TNI Marsetio diangkat menjadi Warga Kehormatan Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU dalam suatu upacara militer, di Markas Komando Korpaskhas TNI AU Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/10/2013).
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI Amarullah menyematkan Baret dan Wing Kualifikasi Komando Korpaskhas kepada Panglima TNI, Kasad dan Kasal, sesuai dengan petikan keputusan Komandan Korpaskhas TNI AU nomor Kep 50/10/2013 tanggal 15 Oktober 2013.
Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan bahwa, ada dua esensi moral atas pengukuhan warga kehormatan ini. Dua esensi tersebut :
Pertama, pengukuhan ini adalah kehormatan untuk membawa TNI ke puncak prestasi yang lebih baik, khususnya Korps Paskhas TNI AU, melebihi prestasi yang dicapai sebelumnya dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Kedua, bagi Korps Paskhas, pengukuhan ini adalah pesan moral untuk tidak mereduksi kehormatan yang diberikan oleh perilaku ego sektoral, jiwa korsa sempit dan sikap-sikap primitif lainnya, yang dapat merusak kehormatan TNI, kehormatan pimpinan TNI dan kehormatan Korps Paskhas itu sendiri.
Jenderal TNI Moeldoko juga menyampaikan, guna mewujudkan upaya TNI yang profesional, militan dan solid, yang merupakan modal dalam membangun kekuatan kerakyatan, sebagaimana moto “Bersama Rakyat TNI Kuat”, TNI akan melakukan penyempurnaan dan penguatan 4 sektor pokok guna mendongkrak kinerja TNI dalam pelaksanaan tugas, yaitu : Pertama, mengeliminasi kebijakan, perilaku, sikap dan tindakan yang cenderung ego sektoral. Kedua, membangun kemampuan TNI berdasarkan interoperability based capacity. Dalam kaitan ini, Panglima TNI tekankan bahwa interoperability tidak didefinisikan secara sempit hanya pada substansi kecil.
Ketiga, penguatan Bais TNI menuju penguatan kebutuhan intelijen Trimatra Terpadu, baik kebutuhan Intelijen Darat dan Intelijen Kemaritiman, maupun Intelijen Udara, termasuk kebutuhan intelijen dalam pembinaan sosial kemasyarakatan, guna mendukung kebutuhan operasional satuan di jajaran TNI.
Keempat, penguatan Kodiklat TNI agar menjadi sumber dalam peletakan dasar-dasar pendidikan dan latihan di jajaran TNI, yang berorientasi pada trimatra interoperability based capacity, serta penguatan kultur TNI, yang berjatidiri Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional, yang searah dengan Reformasi Internal TNI. (MPI)
Authentikasi : Pjs. Kadispenum Puspen TNI, Letkol Caj Drs. Edyana Sulistiadie
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 17 Oktober 2013
Panglima TNI Jadi Warga Kehormatan Korpaskhas AU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar