Radar firefinder TNI AD yang dipamerkan di Monas (all photos : Defense Studies) |
Radar firefinder/weapon locating radar adalah radar yang digunakan untuk mendeteksi dan menemukan lokasi artileri lawan yang dipakai untuk menembak dengan pelacakan yang diperoleh dari lintasan proyektil. Lintasan proyektil dari artileri medan biasanya berbentuk parabola, dengan menemukan masing-masing satu titik saja pada lintasan naik dan turun parabola maka lokasi asal-usul proyektil dapat ditemukan.
Radar firefinder TNI AD ini ternyata masih berupa prototipe hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) TNI AD. Pengumuman pemenang tender rancang bangunnya pernah diumumkan pada bulan April 2012 oleh Pussenarmed, dan ini adalah kemunculan pertama radar hasil Litbang tersebut.
Radar ini diklaim mampu menghasilkan data kaliber, kecepatan lintasan, waktu terbang, titik jatuh dan kedudukan senjata asal proyektil. Data tersebut diperoleh dari pancaran sinyal dengan kelebaran 45 derajat dengan jarak hingga 5 km.
Radar firefinder TNI AD yang dipamerkan di Monas (all photos : Defense Studies) |
Platform kendaraan pengusung radar ini dipilih Toyota Hi-Lux 4x4 kelas 3/4 ton. Hanya diperlukan 2 orang untuk mengoperasikannya dan radar ini dapat dioperasikan secara terus menerus sesuai kebutuhan.
Negara-negara tetangga telah lama mengoperasikan radar firefinder, Singapore baru saja mengajukan pembelian 6 radar tipe AN/TPQ-53 (V) buatan Lockheed Martin sebelumnya negara ini menggunakan radar Saab Arthur dengan platform kendaraan roda-rantai Hagglund Bv 206, Malaysia juga menggunakan radar Arthur buatan Saab dengan platform kendaraan yang sama. Australia mengoperasikan radar AN-TPQ-63 tipe tarik buatan Northrop Grumman sama seperti yang dioperasikan oleh Angkatan Darat Thailand, namun Marinir Thailand tahun lalu mengundang demo radar Arthur buatan Saab dengan platform truk beroda 4. (DS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar