Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, mengunjungi berbagai wilayah perbatasan di Indonesia, beberapa waktu lalu. Salah satu wilayah kerap dilalui pesawat asing, yakni Pulau Saumlaki di Maluku Tenggara Barat. Lokasi wilayah ini memang berbatasan langsung dengan Australia.
Di pos perbatasan sebenarnya sudah memiliki radar untuk mendeteksi pesawat asing ilegal memasuki wilayah Indonesia. Sayangnya, keterbatasan alat lagi-lagi menyusahkan abdi negara lakukan antisipasi. Mereka tidak bisa menyampaikan pesan ke Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) untuk mengirimkan pesawat Sukhoi dari Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kalau ada pesawat masuk, dia (personel) hanya cuma bisa berdoa saja. 'Ya Tuhan, semoga pesawat itu keluar cepat dari Indonesia'," ucap Gatot usai kunjungan wilayah perbatasan di Mabes TNI, Jakarta, Kamis (7/1).
Gatot mengaku telah berkoordinasi untuk memperkuat penjagaan di perbatasan. Jangan sampai nanti personel TNI cuma berdoa saja tanpa ada penindakan. Tentunya sangat menyedihkan hal ini terjadi.
Ada kisah menarik soal pesawat asing masuk ke wilayah RI. Dulu TNI pernah seperti sengaja membiarkan ada pesawat mata-mata milik Amerika Serikat masuk ke wilayah Indonesia.
Cerita ini terjadi tahun 1960an. Saat itu Indonesia tengah mempersiapkan seluruh kekuatan tempurnya untuk menghadapi Belanda dan merebut Irian Barat.
Di Indonesia Timur berderet kapal perang baru yang dibeli RI dari Rusia. Termasuk kapal perang terbesar di Asia KRI Irian dan 12 kapal selam paling canggih pada masanya.
Kekuatan TNI AU juga bikin kubu NATO tercengang. Puluhan pengebom jarak jauh TU-16 dan TU-16 KS dengan peluru kendali khusus siap menghajar Kapal Induk Karel Doorman milik Belanda di Irian Barat. Belum lagi jet pemburu MiG 17, 19 dan 21 yang saat itu jauh mengungguli pesawat tempur Blok Barat.
TNI seperti membiarkan pesawat mata-mata AS itu memotret kekuatan mereka dengan leluasa. Seperti show of force atau unjuk gigi untuk memperlihatkan kekuatan mereka saat itu pada Blok Barat.
Adik kandung Presiden John F Kennedy, Bob Kennedy, menekan Belanda dalam lobi-lobi politiknya. Dia menegaskan dengan persenjataan yang dimiliki Indonesia, Belanda tak akan mampu memenangkan perang memperebutkan Irian Barat.
Jaksa Agung AS itu bahkan mengancam akan menghentikan bantuan ekonomi pada Belanda jika masih ngotot mau perang di Irian Barat.
Melihat foto-foto dan tekanan Kennedy, Belanda pun melunak. Mereka sepakat menyelesaikan konflik Irian lewat perundingan. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 10 Januari 2016
Kisah TNI sengaja biarkan pesawat mata-mata AS Intip Kekuatan Tempur Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
coba di era kini kekuatan kt seperti itu lg pasti akan diperhitumgkan kembali seperti era sukarno tempo dulu...ambil pespur dr rusia su 30 34 su 35, itu akan lbh menjadi power buat TNI aU..dan sistem RUDAL itu yg utama yg sering dilupakan kt terpokus hanya pada kapal perang dan pesawat pespur tp rudal jarak sedang jauh hrs di utamakan krn musuh2 akan takut contoh KORUT dgn rudal nya..
BalasHapusPemerintah ini bkn tdk bs membeli peralatan tempur canggih. Tetapi mereka sangat mudah di tekan negara kuat seperti amerika, cnthnya saja wancana pembelian pespur su 35 skrng tdk tau lg kelanjutannya,sedangkan negara tetangga sdh membeli f 35..sdngkan perang modern diutamakan peralatan canggih..
BalasHapusBenar Oneshoot03 pemerintah RI beserta TNI tidak punya kekuatan dlm menjalankan kebijakan NKRI yg sudah di kuasai kekuasan asing dan a seng. Terlebih byk agen2 asing dlm tubuh pemerintah RI dan TNI yg lebih memikirkan kepentingan pribadi demi uang. Hanya revolusi yg bs selamatkan NKRI, MERDEKA....
BalasHapusSemoga Indonesia masih bisa berjaya diINDONEIS, DAN ASIA.......
BalasHapus
BalasHapusthanks very much
.
Pasukan TNI sebenarnya sudah diakui oloeh berbagai negara maju di dunia . namun dari segi alutsista nya negara kita masih dibawah rata2 dari negara tetangga contohnya australia . negara kita perlu penambahan atau peningkatan alutsistanya
BalasHapusHehehe....
BalasHapusToohhh dlm politik militer tiap negara pasti ada yg di sembunyikan
Unt publik....
Dengan satu tujuan pastinya....
Tp yg membanggakan dan di perhitungkan bangsa barat unt Indonesia....
Patriotisme dan nasionalisme
Yg mana tersusun dan tertancap di dlm diri rakyat indonesia
Hehehe....
BalasHapusToohhh dlm politik militer tiap negara pasti ada yg di sembunyikan
Unt publik....
Dengan satu tujuan pastinya....
Tp yg membanggakan dan di perhitungkan bangsa barat unt Indonesia....
Patriotisme dan nasionalisme
Yg mana tersusun dan tertancap di dlm diri rakyat indonesia