Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengisyaratkan adanya upaya kelompok politik tertentu untuk menghambat kerja pemerintah. Informasi intelijen yang diterima Kepala Negara menyebutkan adanya rencana kelompok tertentu untuk membuat kegaduhan politik.
Presiden SBY pun menyerukan agar para elite politik tidak keluar dari jalur demokrasi. Ia mengingatkan bahwa upaya mengguncang negara hanya akan menyusahkan hidup rakyat.
"Saya mendapatkan informasi bahkan sebagian intelejen, saya hanya berharap kepada para elite politik dan kelompok-kelompok tertentu tetaplah berada dalam koridor demokrasi. Itu sah, tetapi kalau lebih dari itu apalagi kalau lebih dari sebuah rencana untuk membikin gonjang ganjingnya negara kita, untuk membikin pemerintah tidak bisa bekerja, saya khawatir ini justru akan menyusahkan rakyat kita," kata Presiden SBY saat memberikan keterangan pers sesaat sebelum keberangkatan ke Berlin, Jerman di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (3/2).
Presiden SBY menegaskan pentingnya menjaga stabilitas politik di Tanah Air jelang pemilu yang akan dilangsungkan pada tahun 2014. Hal ini untuk memastikan berjalannya pemilu yang demokratis, aman dan tertib. "Nah kalau negara kita dibuat berguncang, tidak stabil, dan terjadi maslaah-masalah yang sebenarnya tidak ada masalah, itu sekali lagi tidak baik bagi kehidupan di negeri ini," ujar Presiden.
Dalam keterangan persnya, Presiden juga mengingatkan tentang pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai Pemerintah Indonesia. Saat ini Indonesia tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua setelah China dalam level negara anggota G20.
Presiden SBY berharap pertumbuhan ekonomi yang selama ini terjaga tidak terganggu oleh kegaduhan politik yang dibuat kelompok tertentu. Presiden yakin masyarakat Indonesia semakin matang berdemokrasi dan tidak akan mudah terprovokasi. "Jangan sampai dengan sangat susah payah kita menjaga perekonomian kita tetap tumbuh harus tercapai, karena keadaan dalam negeri yang tidak kondusif untuk itu, karena stabilitas politik, stabilitas sosial dan situasi keamanan terganggu akibat hiruk pikuk politik yang dilakukan oleh sejumlah elite politik dan kelompok-kelompok tertentu. Kalau itu terjadi, ada apa-apa dengan ekonomi kita, rakyat juga yang akan menderitanya," pungkas SBY. (Jurnas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 04 Maret 2013
Informasi Intelijen : Ada Elite yang Ingin Indonesia Gaduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
kalau alm jendral besar soeharto, ancaman bgini bikin Pak Harto NGANTUK...
BalasHapus