Kantor Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan yang dibakar sejumlah oknum anggota TNI, Kamis (7/3/2013) pagi. Foto diambil dari halaman pengguna Twitter (mardian79). |
Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo kepada wartawan. Ia mengaku terkejut mendapat kabar itu ketika memberikan pengarahan kepada prajurit Kostrad.
"Saya mendapat laporan kesannya, anak-anak saya itu yang mendatangi. Tapi saya juga enggak mengerti mengapa terjadi seperti itu. Saya tidak mendengar ada penembakan dan sebagainya," ujar Pramono.
Menurut Pramono, sebelum ada penyerangan, didahului rangkaian sebelumnya di mana di tempat yang sama, ada angota TNI, khususnya dari satuan Yonarmed. Dia ditembak polisi dan meninggal.
Berdasar peristiwa tadi, pihak kepolisian kemudian menindaklanjuti perbuatan oknum polisi yang menembak.
"Di sini saya juga tidak mengerti kok kejadian bulan Januari jadinya begini," ungkap Pramono.
"Saya tetap pada prinsipnya siapa yang salah aku hukum. Mereka dari Armed 15. Kalau orangnya siapa saja saya belum jelas berapa banyak. Tapi saya harus akui itu terjadi," tegas Pramono yang mengaku akan menunggu investigasi. (Tribun)
inimah bukan kronologi tapi curhat Pramono
BalasHapusPasukan BAR-BAR...gimana dikasih Leopard & MLRS, klo kelakuannya kayak begitu??? Jangan jangan nanti senjata2 tsb untuk bunuh rakyatnya atau memberontak kepada negara ???
BalasHapusbiarin pak..polisi harus di kasih shock terapy..senjata buat dirinya terancam. ini terancam juga kagak main tembak aja..polisi gak serius kalau anak buahnya salah di biarin aja..coba kalau tentara..pasti di hukum. karena ketegasan..
BalasHapusTIDAK SEMUA ANGGOTA TNI ITU YANG TIDAK TAAT HUKUM SEMUA MANUSIA LUPUT DARI KESALAHAN DAN PATUT DI PERTANGGUNG JAWABAN ATAS PERBUATAN MELALUI HUKUM HUKUM DI INDONESIA RAYA SEPERTI RAKYAT NYA YANG MENJUJUNG TINGGI BANGSA TANAH AIR INDONESIA, INI BISA MENIBULKAN BEBAN RAYAT INDONESIA KRISIS ERA REVORMARSI Atau komonis liberal
BalasHapusGa Polisi, Ga Yon Armed. Semua salah... Bersikap kayak anak2 & ga profesional. Harusnya MALU! Lihat negara2 maju! Ga ada aparatnya yg bentrok! Harusnya disiplin tinggi diterapkan di kedua institusi!
BalasHapusLegalkan saja kepemilikan senjata api..., klw setiap warga mempunyai senjata api pasti akan berpikir lebih jauh untuk berbuat sesama warga.
BalasHapusKalo senpi dilegalkan untuk kalangan umum siap-siap saja perang sipil.... mengerikan...
Hapusmasyarakat kita masih mudah untuk dipropokasi...
TNI sejak jaman Reformasi sudah banyak berubah. Banyak anggota TNI kalo punya masalah hukum langsung dipecat dan dihukum langsung.Tapi POLRI malah sebaliknya, kesalahan membunuh TNI kasusnya jadi bias, saling melindungi anggota yang melanggar kesalahan sangat tinggi, jangankan membunuh rakyat, membunuh TNI aja hukumanya sangat ringan bahkan tidak dipecat, hanya kadang dimutasikan ke daerah laen.
BalasHapusPOLRI pun di mata masyarakat udah dianggap sebagai borok yang dipelihara negara untuk kepentingan anggota2nya sendiri.Sudah rahasia umum mengumpulkan rupiah dgn memanfaatkan seragamnya, hingga kasus hukum terkecilpun seringkali menyengsarakan Rakyat. Dan akumulasi kemarahan rakyat ga terbendung lagi, ketika Mapolres OKU akhirnya dibakar TNI, banyak Rakyat yang justru senang akan keadaan ini dan berterima kasih kepada TNI atas peristiwa ini.
POLRI harusnya meniru TNI dengan segera berbenah kedalam, bukan hanya mementingkan arogansi satuan saja, tetapi cobalah untuk sangat2 tegas menindak anggotanya yg bersalah secara lebih profesional dan tegas, sehingga publik bisa lebih mempercayai hukum di tangan Polisi.
Kini terserah POLRI untuk terus "ngeyel" dan arogan tanpa mau berbenah, dengan resiko Rakyat terus membenci, sehingga kalau ada kasus serupa Rakyat malah akan senang dendamnya terbalas. Atau berubah, menjadi Polisi yg profesional,dan mau benar2 menindak oknum yang salah sehingga Image Polisi yang mengayomi bisa terwujud.
Well,POLRI Life is a choice.