DIREKTUR The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya, mengatakan, bahwa aksi teror yang terjadi belakangan ini, bukan tidak mungkin dilakukan aparat anti-teror sendiri.
Hal ini berdasarkan penelusuran CIIA, dalam kasus teror penembakan di salah satu Mapolsek Palu, Sulawesi Tengah, pada 17 Juli 2013 lalu, ternyata ditemukan pelakunya adalah oknum Densus 88 berinisial YW.
”Kasus tersebut sebenarnya sudah terungkap pada 18 Juli 2013 dengan ditangkapnya YW oleh personel Brimob berinisial R di arena STQ Palu,” ujar Harits (18/9/2013).
Sayangnya, agenda mengumumkan keberhasilan penangkapan pelaku diurungkan setelah diketahui pelaku adalah oknum anggota Densus 88 yang bertugas di Poso. Sebaliknya anggota Brimob berinisial R diciduk dan dibawa ke Mabes Polri.
Hal ini diakui Polda Sulteng dan berdalih kalau peristiwa penembakan tersebut sebagai bentuk uji kesiagaan Mapolsek setempat terhadap ancaman aksi terorisme.
“Dari fakta ini, masyarakat harus sadar bahwa teror dan terorisme merupakan dari sebuah rekayasa untuk kepentingan tertentu,” tandasnya.
Menurutnya, bila teror itu dilakukan aparat dengan memuntahkan peluru hanya untuk kepentingan memberantas terorisme sangat berbahaya.
"Betapa klisenya ketika akhirnya “teror” itu sebagai trigger kesiapan aparat," ucapnya.
Harusnya, menurut Harits, ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat, untuk memberi masukan dan kontrol bagi semua institusi yang ingin menegakkan keadilan. (PelitaOnline)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 20 September 2013
Pelaku Teror Penembakan, Kemungkinan Aparat Anti Teror?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Sebuah video yang menggambarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 menyiksa beberapa orang yang diduga tertuduh teroris beredar di dunia maya. Vi...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar