Setelah menjalani Pendidikan selama 18 bulan, 15 Perwira Pertama (Pama) TNI AL berhasil menyelesaikan Pendidikan Perwira Penerbang (Dikpabang) TNI AL Angkatan ke -20 di Sekolah Penerbang TNI AL (Senerbang) Pusat Pendidikan Khusus, Komando Pendidikan Operasi Laut, Kobangdikal, Senin, (16/9).
Penutupan pendidikan sekaligus pelantikan penerbang TNI AL tersebut, dipimpin langsung Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Dankobangdikal) Laksamana Muda TNI Widodo, SE di Base Ops Pangkalan Udara TNI AL, Juanda, Sidoarjo.
Selain Dankobangdikal hadir dalam acara tersebut orang pertama di Pusat Penerbangan TNI AL, Komandan Puspenerbal Laksma TNI I. Nyoman Nesa, Wadan Kobangdikal Brigjen TNI Marinir Sturman Panjaitan, Dankodikopsla Laksma TNI Aswad, SE, MM, Kadispsial Laksma TNI FX. Agus Susilo, MM dan pejabat teras Kobangdikal lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Kobangdikal menyampaikan ucapan selamat kepada para mantan siswa Dikpabang atas keberhasilan dalam menyelesaikan pendidikan di Senerbal, Pusdiksus, Kodikopsla, Kobangdikal ini.
Ia berharap, Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diproleh selama menempuh pendidikan penerbang, mampu dipahami dan diaplikasikan dengan benar di medan tugas serta dikembangkan sehingga mampu memberi dampak signifikan terhadap organisasi.
Selain penyematan Brevet Penerbang, dalam penutupan Dikpabang angkatan ke-20 itu juga dianugerahkan medali lulusan terbaik kepada Lettu Marinir Aditya Tri Widiastama yang sebelumnya berdinas di kesatuan Yonif 8 Brigif 3 Lampung.
Menurutnya Dankobangdikal pelantikan penerbang TNI Angatan Laut yang lebih dikenal dengan Wing Day ini, memiliki dua makna yaitu, secara pribadi bagi perwira penerbang dan secara intitusi TNI AL. Bagi pribadi, lanjutnya, moment ini merupakan bagian dari perubahan status profesi seorang perwira menjadi perwira penerbang dengan kosekuensi logis terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban, sehingga dituntut memiliki penampilan, sikap, perilaku dan profesionalitas yang tinggi di bidangnya.
Sedangkan makna bagi institusi adalah akan memberikan harapan ke depan semakin meningkatnya organisasi karena bertambahnya jumlah penerbang yang berkualitas di jajaran TNI AL dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun OMSP (Operasi Militer Selain Perang) di wilayah yurisdiksi Nasional Indonesia.
Sesuai konsep peperangan laut modern lanjutnya, kekuatan armada laut dituntut mampu berlaga di empat mandala tempur yakni permukaan laut, bawah permukaan laut, udara maupun pantai musuh. Oleh sebab itu unsur penerbangan menjadi salah satu Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang senantiasa terlibat secara Intens baik sebagai kekuatan pemukul, sarana angkut Logistik dan personil maupun sebagai pengumpul data intelijen.
“Unsur Udara TNI AL akan terus dibina dan dikembangkan. Pesawat sebagai mata dan telinganya KRI, menjadi rujukan awal terhadap ancaman di laut, oleh karena itu profesionalitas para penerbang TNI AL menjadi kebutuhan mendasar dalam mewujudkan pengamanan yuridiksi laut Indonesia,” jelasnya. (Pen Kobangdikal | TNI AL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar