Pesawat patroli laut Aron Flyng Ship MK2 |
Menurut sumber, pesawat amfibi Aron Flying Ship, Pesawat ini dipandang ideal untuk kepentingan penyelamatan di laut, pengawasan serta pengintaian laut. Pesawat ini memiliki dua opsi pilihan mengunakan bahan bakar BBM atau Solar diesel. Uji terbang pesawat Aron Flying Ship seri M-50 pernah dilakukan di Dermaga Dayung, Pangkalan Komando Pasukan Katak TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta.
Pesawat Aron Flying Ship ini produk yang dapat beroperasi di udara dan air dengan kecepatan tinggi. Saat di laut, kecepatan pesawat bisa mencapai 54 knots atau 100 km per jam dan kecepatan 220 km per jam saat di udara. “Berkecepatan tinggi, namun tetap stabil pada kecepatan rendah,” beroperasi dalam segala kondisi cuaca dan memiliki kemudahan dalam perawatan dan pengoperasian serta hemat energi.
Dengan 200 liter bahan bakar sejenis pertamax, Aron Flying Ship bisa terbang sejauh 800 km. Untuk bisa take off, pesawat ini hanya membutuhkan landasan air sepanjang 200-400 m dan diklaim mampu landing di perairan laut dengan kedalaman 50 m. “Flying Ship juga bisa terbang walaupun ombak di laut mencapai 2 meter.
Aron Flying Ship menggunakan mesin berkekuatan 250 tenaga kuda. Dengan spesifikasi tersebut, pesawat amfibi ini memiliki kegunaan yang sangat penting untuk operasi pengintaian, navigasi, dan penyelamatan di laut. Apalagi di negara kepulauan seperti Indonesia. “Aron Flying Ship sangat tepat untuk Indonesia. Dengan banyak illegal fishing dan destructive fishing, pesawat dapat membantu pemerintah memberantas kapal asing yang melakukan pencurian ikandi laut nusantara.
Kelebihan lain, pesawat ini tidak terdeteksi radar karena terbang rendah maksimal di ketinggian 150 m di bawah permukaan laut. Pesawat juga bisa beroperasi pada malam hari untuk pengintaian karena dilengkapi dengan inframerah.
Bodi pesawat dibuat dari kevlar komposit karbon atau bahan yang biasa digunakan rompi antipeluru dengan bobot mencapai 1,7 ton untuk tipe M- 50. Pesawat ini hanya memiliki panjang 10 m, rentang sayap 12 m, dan tinggi 3 m. Khusus tipe M-50, kapasitas penumpang hanya empat orang, belum termasuk pilot dan kopilot.
Sedangkan tipe M-80 mampu mengangkut delapan orang. Jenis lain yang dapat digunakan untuk kepentingan militer yakni Aron MK80 dan Aron M200 berkapasitas 20 orang, cocok untuk menjaga keamanan laut, terlebih untuk mencegah maraknya pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia.
Harga yang dibanderol untuk sebuah Aron Flying Ship sebesar USD 5 juta per unit, angka itu relatif cukup murah, terutama jika dilihat dari kemampuannya yang komplit. Namun kembali kepada masalah niat dan keinginan yang tulus selain masalah dana dan bahan bakar untuk operasional.
Beberapa negara bahkan telah mengunaakan pesawat ini dan dimodifikasi mengunakan gatling gun dan senapan mesin, serta roket louncer, seperti Iran, Korea Selatan dan lainnya.
Sumber : Antara | JKGR
semestinya ada 46 unit Pesawat patroli laut Aron Flyng Ship MK2 , bersadar dgn kri kri
BalasHapus