PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) dan Direktorat Kepolisian Udara menandatangani kontrak jual beli satu unit Pesawat CN295 dan satu unit Helikopter BELL 412 EP.
Dalam keterangan tertulis Direktur Utama PTDI, Budi Santoso mengatakan penandatanganan kontrak jual beli dengan Kepolisian diharapkan menjadi pendorong untuk terjadinya kontrak-kontrak berikutnya.
“PTDI merasa bangga dapat memberikan dukungan terhadap kebutuhan pemerintah, khususnya Kepolisian Udara dan sudah menjadi komitmen PTDI untuk berupaya keras menyelesaikan pesanan tepat waktu,” ujarnya, Senin (21/9).
Ia mengatakan sebelumnya, PTDI di awal bulan September juga telah menandatangani pengadaan dua unit helicopter AS 365 N3+ Dauphin dengan Basarnas.
“Dengan ditandatanganinya kontrak-kontrak ini, segala visi, strategi dan sumber daya sekarang sudah siap untuk bergerak dari tahap pemulihan ke tahap pengembangan bisnis untuk PTDI ke depan,” tuturnya.
Kasubbag Renmin Ditpoludara AKBP Hasanuddin mengatakan kepolisian udara merasa puas dengan produk pesawat yang sebelumnya telah mereka gunakan, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan armada kepolisian udara kembali memesan satu unit CN295 dan satu unit helikopter BELL 412 EP untuk memaksimalkan kinerja dalam menjaga keamanan nasional.
Saat ini Kepolisian Udara telah menggunakan pesawat dan helikopter buatan PTDI diantaranya pesawat NC212-200, BO 105, BELL 412 SP, BELL 412 EP.
Pesawat CN295 ini adalah program kerja sama PTDI dengan Airbus Defence & Space. Pesawat ini merupakan pengembangan dari CN235, Badan pesawat
lebih panjang 3 meter daripada CN235. Pesawat ini berkapasitas untuk 40 sampai dengan 50 penumpang.
CN295 digerakkan oleh dua mesin turboprop pratt dan withney yang lebih besar tenaganya dibandingkan dengan CN235.
Sedangkan helikopter BELL 412 EP program kerja sama PTDI dengan Bell Textron, helicopter ini adalah generasi terbaru, keunggulan dari helikopter ini dapat digunakan pada operasi jarak pendek dan taktis dilapangan. (Koran-Jakarta)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 23 September 2015
Direktorat Kepolisian Udara RI Membeli Pesawat Buatan PT. Dirgantara Indonesia
Label:
Industri Pertahanan,
Pesawat Tempur,
POLRI,
Produk Nasional,
PT DI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar