Kapal Selam KRI Cakra-401 dan KRI Nangggala-402 |
Sejarah mencatat bahwa kita pernah memiliki 12 kapal selam. Secara bertahap kapal-kapal selam tersebut datang memperkuat armada kita. RI Tjakra adalah kapal selam pertama yang masuk armada kita pada tanggal 12 September 1959. Empat kapal selam berikutnya masuk jajaran kita pada tanggal 29 Januari 1962; masing-masing diberi nama: RI Nagabanda, RI Tjandrasa, RI Trisula, dan RI Nagarangsang. Pada tanggal 15 Desember 1962 armada kasel diperkuat oleh RI Widjaja Danu, RI Hendra Jala, RI Bramasta, RI Pasopati, RI Alugoro, dan satu tender kapal selam yang diberi nama RI Thamrin. Selanjutnya, Armada RI diperkuat oleh kapal selam tipe SS 209/1300. Kasel jenis tersebut datang berturut-turut. KRI Cakra dengan nomor lambung 401 hadir di Indonesia pada tanggal 27 Juli 1981. KRI Nanggala dengan nomor lambung 402 menyusul pada tanggal 9 November 1981.
Pada masa Trikora Satuan Kapal Selam Armada RI telah mampu mewujudkan dirinya menjadi kesatuan yang sangat disegani dan diperhitungkan. Peranannya sangat penting dalam mengembalikan Irian Barat ke pangkuan NKRI; menjadi alat untuk mendukung keberhasilan diplomasi bangsa Indonesia terhadap Belanda.
Armada Kapal Selam Whiskey Class Indonesia Era 60 an |
Sampai periode awal tahun 90-an, Indonesia sangat disegani karena satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki armada kapal selam. Pada perkembangan selanjutnya, Singapura dan Malaysia memperkuat armadanya dengan menghadirkan unsur kapal selam. Singapura, negeri kota itu, telah memiliki 4 unsur kapal selam kelas Sjoormen buatan Swedia, sedang Malaysia kini juga memiliki 2 unsur kapal selam kelas Scorpene buatan Prancis.
Awak Kapal Selam KRI Cakra-401 dan KRI Nangggala-402 |
Satuan Kapal Selam kita saat ini diperkuat oleh dua kapal selam buatan Jerman, yaitu KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402. Indonesia mulai memesan kapal selam tipe SS 209/1300 ini pada tahun 1977. Kedua kasel ini dibuat oleh galangan kapal Howaldtswerke di Kiel, kawasan Jerman Barat. Pada bulan Juni 1981 KRI Cakra-401 dan KRI Nangggala-402 mulai bertugas memperkuat armada TNI-AL.
Kapal selam memiliki nilai strategis yang sangat tinggi karena karakternya yang sulit dideteksi dan mampu membawa berbagai jenis senjata, seperti torpedo, ranjau maupun peluru kendali. Sejarah peperangan laut membuktikan bahwa hanya kapal selam yang mampu masuk dan menembus jantung pertahanan lawan. Kapal selam dapat menghancurkan sebuah armada tempur juga dapat menjadi center of gravity Angkatan Laut.
Kapal selam juga merupakan senjata strategis yang kehadirannya memberikan dampak penangkalan yang besar bagi pihak lain. Oleh karena itu, Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum Rabu (12/9) dalam amantanya yang disampaikan oleh Kasarmatim Laksma TNI Darwanto, S.H., M.A.P. pada Upacara Peringatan Hari Lahir ke-53 Satuan Kapal Selam berharap agar program penambahan unsur kapal selam segera dapat direalisasikan. Menurut Pangarmatim, program penambahan kapal selam merupakan upaya mewujudkan kembali kejayaan kekuatan kapal selam seperti pada zaman yang lalu.
Satuan Kapal Selam TNI AL Peringati Hari Jadi Ke – 53 |
Pati TNI AL dengan dua bintang di pundak ini pun berharap agar dalam menyongsong kehadiran kapal selam yang baru, seluruh jajaran keluarga besar Korps Hiu Kencana selalu berupaya meningkatkan kemampuan sehingga memiliki sumber daya manusia yang profesional.
“Dengan profesionalisme yang tinggi maka kita akan mampu mengawaki alutsista tersebut dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi,” tegasnya.
Wira Ananta Rudira! Tabah Sampai Akhir!
Sumber : Dispenarmatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar