TNI Angkatan Laut dalam waktu dekat akan mengoperasikan dua kapal pintar yang bertujuan untuk memberikan bantuan pendidikan dan pelatihan terhadap anak-anak usia sekolah hingga Sekolah Menengah Atas di wilayah pesisir Indonesia.
Kapal Pintar adalah kapal yang didesain dan dibuat untuk dapat digunakan sebagai sarana “perpustakaan bergerak”, yang dilengkapi buku-buku pengetahuan dan alat peraga yang ditujukan untuk anak-anak usia sekolah hingga Sekolah Menengah Atas di wilayah yang selama ini belum terjangkau secara maksimal, sebagai bagian dari Program Bhakti TNI Angkatan Laut.
Demikian diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soerparno, ketika merealisasikan rencana tersebut, saat menjalin Kesepakatan Bersama dengan PT Bank BNI (Persero) Tbk, dan PT Bank BRI (Persero) Tbk, untuk memanfaatkan secara maksimal segala sumber daya yang ada pada kedua lembaga untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 di di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap Jakarta Timur, Senin (10/09/2012)
“Pengoperasian kapal pintar tersebut didasari suatu realita bahwa masih banyak anak-anak usia sekolah yang tinggal di kawasan pesisir pantai, atau di pulau-pulau terpencil dan terluar, belum mendapatkan kesempatan belajar sebagaimana mestinya karena keterbatasan fasilitas pendidikan yang tersedia,” ujar Kasal.
Menurutnya, rencana Anggaran dan Biaya (RAB) perunit dalam pengadaan Kapal Pintar ini senilai Rp 3.000.000.000,- (Tiga milliar rupiah), merupakan anggaran sumbangan dari PT Bank BNI (Persero) Tbk., dan PT Bank BRI (Persero) Tbk. dalam wujud sebuah Kapal Pintar Perpustakaan Bergerak. Spesifikasi teknis Kapal Pintar tersebut, yakni: panjang 16,5 meter, lebar 3,10 meter, kedalaman 1,85 meter, draft 0,85 meter, bobot 5,2 ton, kecepatan 12 knot, menggunakan dua mesin pendorong diesel, satu mesin generator listrik, serta dilengkapi dengan AC.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini (PKS, tambah Kasal, merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Piagam Kesepakatan Bersama (PKB) sebelumnya pada Tahun 2010, ketiga instansi, yakni TNI Angkatan Laut, PT Bank BNI Tbk., dan PT Bank BRI (Persero) Tbk. telah menandatangani Piagam Kesepakatan Bersama (PKB), selanjutnya pada Tahun 2012 ini dilaksanakan direalisasikan penandatanganan dua Perjanjian Kerja Sama (PKS) sekaligus antara TNI Angkatan Laut dengan PT Bank BNI (Persero) Tbk, dan PT Bank BRI (Persero) Tbk, dalam program pengadaan Kapal Pintar Perpustakaan Bergerak.
Kedua Perjanjian Kerja Sama tersebut adalah: Perjanjian Kerja Sama antara TNI Angkatan Laut dengan PT Bank BNI (Persero) Tbk. TNI Angkatan Laut sebagai Pihak Kesatu diwakili oleh Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Sugianto Suwardi, sedangkan PT Bank BNI (Persero) Tbk. sebagai Pihak Kedua diwakili Direktur PT Bank BNI (Persero) Tbk. Krishna Suparto, dan Perjanjian Kerja Sama antara TNI Angkatan Laut dengan PT Bank BRI (Persero) Tbk.
TNI Angkatan Laut sebagai Pihak Kesatu diwakili oleh Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Sugianto Suwardi, sedangkan PT Bank BRI (Persero) Tbk. selaku Pihak Kedua diwakili oleh Direktur Bisnis Kelembagaan PT Bank BRI (Persero) Tbk. Asmawi Syam.
Penandatangan Perjanjian Kerja Sama tersebut disaksikan secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno, Direktur Utama PT Bank BNI (Persero) Tbk. Gatot M. Suwondo, Direktur Utama PT Bank BRI (Persero) Tbk. Sofyan Basir, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Marsetio, M.M., para Asisten Kasal, para Pangkotama TNI Angkatan Laut, para Kepala Dinas jajaran Mabes TNI Angkatan Laut, serta para pejabat teras lainnya dari ketiga instansi.
Melalui penandatangan ini ketiga instansi sepakat untuk saling melengkapi dalam bentuk kerja sama yang saling menguntungkan dengan memanfaatkan setiap potensi dan keunggulan yang dimiliki masing-masing pihak, untuk kepentingan pengembangan lembaganya dalam upaya mendukung program pembangunan nasional guna kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di bidang pendidikan.
Sumber : Pelita Online
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Disamping kapal pintar juga dibuat kapal rumah sakit, agar penduduk wilayah timur dpt terjangkau oleh kesehatan dan ini sebenarnya tugas pemerintah soalnya masalah kesehatan di wilayah timur sangat langaka/sulit medan. Salam NKRI..........
BalasHapus