Ranpur canon produksi PT Pindad sedang diuji coba TNI AD
(Foto: Berita HanKam)
|
Daftar rencana litbang produk alutsista industri pertahanan dalam negeri.
1. Lead integrator PT. DI
a. Pesawat tempur generasi 4,5 KFX/IFX mulai pengusaan desain (2013-2014), penguasaan produksi (2015-2019), pengembangan produksi (2015-2024),
b. Pesawat angkut N-XXX sebagai pengembangan dari C-130,
c. Pesawat terbang tanpa awak jenis Alap-alap, Sriti dan UCAV,
d. Bom 250kg dan smart bomb.
2. Lead integrator PT. PAL
a. Kapal perang atas air KCR 60m, PKR 105m,
b. Kapal selam sebagai pengembangan KRI Cakra.
3. Lead integrator PT. Pindad
a. Ranpur medium tank dan main battle tank mulai tahap penguasaan desain (2013-2014), penguasaan produksi (2015-2019), pengembangan baru (2020-2024),
b. Roket Rhan 220, Rhan 450, Rhan 550,
c. Rudal C-705 dan rudal jarak menengah,
d. SS-3 dan SS-10.
4. Lead integrator PT. LEN
a. Land radar, Land radar surveillance, Land radar surveillance 3D,
b. Combat Management System (CMS), CMS KCR, CMS PKR, CMS kapal selam,
c. Alat komunikasi; digital signal processing, multiband dan SDR.
5. Lead integrator Badan Usaha Milik Swasta
a. KCR Trimaran,
b. Payung udara orang, paying udara barang.
c. Rompi anti peluru dan helm anti peluru.
Sumber : Berita Hankam
adakah kembangkan riset senjata laser? kalau udah lewat 2025, banyak negara menerap senjata laser. indonesia mundur lagi ke ranking terbawah.. singapore bisa saja memiliki pada tahun 2025.. diplomasi tidak ada artinya kalau mmiliki kuantitas alutsista terbanyak tapi tech laser gak punya..
BalasHapuskembangkan pula sensor infared dan thermal, AR..
@dkuntadi sudah ada mas bro teknologi laser sperti itu..bahkan saat dinegara maju laser masih jd wacana, para juru supit indonesia sudah menggunakannya.. :)
BalasHapusteknologi laser terbesar sekarang dimiliki oleh Jerman, akankah Indonesia menguasainya...???
BalasHapus