Cari Artikel di Blog Ini

Senin, 19 Januari 2015

Rusia Berharap Sukhoi SU-35 Lengkapi Armada Indonesia

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan, Rusia berharap Indonesia menyetujui pembelian pesawat tempur Sukhoi jenis Su-35 untuk memperkuat pertahanan udara dalam negeri.

“Kami berharap kesepakatan pembelian Su-35 bisa terjadi. Kerja sama militer antara kedua negara sudah berlangsung sejak lama dan kami ingin bisa terus berlanjut,” ujar Galuzin di kediaman Duta Besar Rusia, Jakarta, Senin (19/1/2015).


Rusia Berharap Sukhoi SU-35 Lengkapi Armada Indonesia

Dia menambahkan, Rusia selalu siap jika memang nantinya Indonesia sepakat untuk membeli Su-35 demi menambah unit pesawat tempurnya.

Sebelumnya Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko tertarik mendatangkan pesawat tempur Sukhoi Su-35 untuk peremajaan armada tempur. Selain Sukhoi, Moeldoko juga mempertimbangkan JAS-39 “Gripen” (dari Swedia) dan F-16 “Block 52+ Fighting Falcon” (dari Amerika Serikat).


Kebutuhan akan pesawat-pesawat ini dikarenakan pesawat F-5E/F “Tiger II” yang sekarang tergabung di Skuadron Udara 14 harus pensiun karena usia. Moeldoko sendiri mengatakan bahwa selain faktor teknis, faktor politik juga menentukan dalam memutuskan pembelian pesawat tempur tersebut.

Su-35 sendiri merupakan pesawat tempur generasi 4,5 buatan “Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association”. Jika pembelian jadi dilakukan, Su-35 akan melengkapi jajaran Sukhoi yang sudah dimiliki TNI sebelumnya.

Jenis Sukhoi yang sudah dioperasikan oleh TNI AU adalah Su-27 dan Su-30. Su-27 masuk dalam Skuadron Udara 11 yang berpangkalan di Pangkalan Udara Utama Hasanuddin, Makassar.

Sementara menurut Galuzin, Pemerintah Rusia menganggap Indonesia adalah negara penting untuk kerja sama pengembangan ekonomi dan militer.

“Rusia melihat masih banyak bentuk kerja sama yang bisa dilakukan dengan Indonesia. Seperti di bidang konstruksi, militer, bahkan jika Indonesia berkenan, kami juga siap membantu pengembangan energi nuklir untuk tujuan damai,” ujar Galuzin.

Pada 2015, Indonesia dan Rusia akan melanjutkan proses kerja sama beberapa proyek seperti proyek rel kereta api sepanjang 203 kilometer di Kalimantan Timur dan proyek pembangunan pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina di Kalimantan Barat. (Kompas)

5 komentar:

  1. mannntaab memilih Sukhoi 35 berikut ny era kedepan bisa ambil f 50 faxfak..klw sdh itu lengkap sdh pengawal dirgantara kita, klw IFX yg joint product dgn korea itu hanya untuk melengkapi sj secara kwantita...

    BalasHapus
  2. berharap apa yg sdh d'tawarkan dari pihak rusia dpt d'pertimbangkan oleh pemerintah dlm mengakuisi su35s agar dpt membuat efek detteren bagi negara tetangga yg sllu menganggap rendah nkri ,, bungkus om jngn kelamaan, jngn lupa ks kilo 636 plus amurnya ..

    BalasHapus
  3. agar harapan tsb lekas bersambut sbg kawan harusnya rusia memberikan harga khusus pd indonesia.... toh, rusia butuh memperkuat pengaruh militer di kawasan selatan/ASEAN untuk membendung monopoli NATO dkk...tau sendiri kan posisi strategis indonesia di ASEAN?

    BalasHapus
  4. Iya bro Semua ane jg Berharap, tpi. Mlasahnya. Presiden kita pro Barat bro

    BalasHapus
  5. Iya bro Semua ane jg Berharap, tpi. Mlasahnya. Presiden kita pro Barat bro

    BalasHapus

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters