TNI Angkatan Udara (AU) mengatakan pesawat AU Malaysia sempat melakukan pelanggaran dengan memasuki wilayah Indonesia. TNI AU mengatakan belum ada permintaan maaf atau pernyataan resmi pihak Malaysia ke pemerintah Indonesia soal kejadian itu.
"Jadi selama mereka kooperatif mengikuti aturannya, ya kita hanya sebatas peringatan itu saja, enggak sampai membuat pernyataan pada pihak Malaysia," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma Wieko Syofyan saat dihubungi detikcom, Minggu (26/6/2016).
Wieko mengatakan sejauh ini peristiwa itu hanya menjadi catatan bagi TNI AU saja. Dia menyebut pesawat Malaysia tidak terlalu dalam masuk ke wilayah NKRI.
"Ya sementara ini masih tetap menjadi catatan kita ya. Karena sebenarnya enggak terlalu masuk ke dalam (wilayah NKRI), jadi itu biasa kejadian seperti itu di wilayah perbatasan. Jadi sementara ini sebatas kita catat saja," paparnya.
Dijelaskannya, pesawat Malaysia yang melintasi wilayah udara Kepualaun Natuna, Kepulauan Riau itu adalah pesawat jenis Hercules C-130. Wieko mengatakan bahwa pelanggaran tersebut terjadi pada Sabtu (25/6/2016) dan pesawat F-16 Fighting Falcon milik Indonesia sempat terbang untuk mengejar pesawat Malaysia tersebut.
"Pesawat Malaysia sempat diperingatkan oleh pesawat F-16 TNI AU yang sedang bertugas di wilayah Natuna. Selanjutnya pesawat Malaysia keluar wilayah udara RI," ujarnya. (SindoNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 27 Juni 2016
Pesawat Malaysia di Natuna Kooperatif, TNI AU Hanya Beri Peringatan Saja
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Perbatasan NKRI,
Pesawat Tempur,
TNI AU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar