Dua pesawat jet tempur Indonesia mencegat sebuah pesawat angkut militer Malaysia di atas perairan Natuna, Indonesia. Insiden pencegatan itu terjadi hari Sabtu, namun baru diungkap para pejabat Malaysia hari Minggu (26/6/2016).
Pesawat C-130 Malaysia terbang dari Malaysia barat menuju negara bagian Sabah, Malaysia timur. Demikian diungkap seorang pejabat senior Malaysia kepada AFP tanpa menyebutkan nama.
”Itu (terbang di atas Kepulauan Natuna) adalah rute biasa," kata pejabat itu, yang menambahkan bahwa pesawat C-130 tetap melanjutkan perjalanan ke Sabah meskipun ada pencegatan oleh dua jet tempur Indonesia.
Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein juga mengkonfirmasi insiden itu. ”Ya, pesawat itu dicegat oleh dua jet Indonesia,” katanya seperti dikutip dari The Star, Senin (27/6/2016).
Insiden itu terjadi dua hari setelah Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi kepulauan Natuna. Jokowi dengan para menterinya menggelar rapat kabinet di atas kapal perang setelah terjadi insiden penembakan kapal nelayan China oleh kapal perang Indonesia di Natuna.
Tidak seperti beberapa tetangganya di Asia Tenggara, Indonesia tidak memiliki sengketa maritim dengan China wilayah pulau di Laut China Selatan. Namun, kapal-kapal nelayan China sudah berulang kali memasuki Natuna yang oleh China sendiri sudah diakui bahwa kepulauan itu milik Indonesia.
Hishammuddin mengecilkan insiden tersebut. Menurutnya, Malaysia dan Indonesia menikmati hubungan dekat.
”Saya tidak khawatir karena ini adalah normal dan terjadi di mana-mana di dunia. Jika ada insiden antara kami, kami dapat menangani satu sama lain secara diplomatis. Kami tidak akan membiarkan insiden apapun merusak hubungan kami,” katanya.
Kepulauan Natuna terletak di tengah Laut China Selatan yang memisahkan Semenanjung Malaysia dan negara-negara bagian Sabah, Malaysia dan Sarawak di Pulau Kalimantan.
Indonesia pernah terlibat sengketa pulau dengan Indonesia, yakni pada tahun 2002. Di mana Indonesia kalah dalam sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan melawan Malaysia di Mahkamah Internasional. (SindoNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 27 Juni 2016
Dua Jet Tempur TNI AU Cegat Pesawat Militer Malaysia di Natuna
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Perbatasan NKRI,
Pesawat Tempur,
TNI AU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar