Polri menggandeng TNI untuk mengungkap kasus hilangnya 250 dinamit dalam perjalanan dari Subang ke Bogor pada Juni 2013.
"Karena itu Polri bersinergi dengan `stakeholder` masyarakat dan instansi terkait termasuk TNI, untuk mencari dinamit yang hilang, apakah dicuri atau digelapkan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie di Jakarta, Selasa.
Hingga saat ini, menurut dia, penyidik gabungan Mabes Polri masih mempelajari apakah kasus tersebut merupakan pencurian oleh bajing loncat atau terkait penggelapan. "Karena dua kemungkinan ini, masih terbuka," katanya.
Sebelumnya Kabag Analisa dan Evaluasi Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Rusli Hedyaman mengatakan hingga Jumat (5/7), sebanyak 29 orang saksi telah diperiksa dalam kasus tersebut.
Menurut Ronny, para saksi yang diperiksa adalah orang-orang yang diduga sangat dekat dengan perjalanan pengiriman dinamit. "Mereka orang-orang yang sangat dekat dengan perjalanan dinamit, Subang - Marunda- Bogor, artinya driver, kondektur, pengaman yang bertanggung jawab atas transportasi maupun penerima barang, semua yang bisa kami dengar keterangannya diperiksa," katanya.
Sebanyak 250 dinamit dilaporkan hilang pada Kamis dini hari (27/6) sekitar pukul 04.00 WIB saat tiba di lokasi PT Batusarana Persada.
Dinamit tersebut merupakan bagian dari bahan peledak yang diangkut dari gudang bahan peledak PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK) pada Rabu (26/6). Sekitar pukul 14.00 WIB, dinamit itu diangkut dari gudang bahan peledak PT MNK sebanyak 30.000 kg bahan peledak jenis amonium nitrat dan 2.000 kg dinamit serta detonator listrik sebanyak 4.000 biji.
Hilangnya ratusan dinamit itu diketahui setelah dilakukan pengecekan oleh kru dan kepala teknik tambang PT Batusarana Persada sekitar pukul 07.30 WIB, dimana terpal truk pengangkut dinamit sobek dan setelah di cek dua dus isi 250 dinamit atau 50 kg telah hilang. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 10 Juli 2013
Polri Gandeng TNI Ungkap Hasus Dinamit Hilang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar