Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Moeldoko menggelar acara bertemakan “Silaturahmi Kasad Dengan Para Tokoh Mempererat Persatuan dan Kesatuan Bangsa” di Gedung Balai Kartini Jakarta, Senin (8/7).
Dalam sambutannya, Kasad menyampaikan bahwa tujuannya menyelenggarakan acara ini ialah untuk bersilaturahmi dengan para tokoh, baik itu tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh media, tokoh politik, tokoh budaya, tokoh pengusaha, LSM, ormas, maupun organisasi kemahasiswaan. “Hari ini saya merasa sangat bahagia, karena bisa bertatap muka dan bersalaman dengan para tokoh sekalian,” ujar Kasad yang disambut tepuk tangan seluruh hadirin.
Usai membacakan perkenalan, Kasad membahas mengenai reformasi di tubuh TNI AD. Menurut Kasad, reformasi di TNI AD meliputi tiga hal, yaitu reformasi struktur, reformasi doktrin, dan reformasi kultur. Untuk reformasi struktur dan doktrin TNI AD mudah untuk melakukan penyesuaian, namun reformasi kultur tidak mudah untuk dilakukan. Akan tetapi dengan nilai-nilai yang dimiliki TNI AD, yang didalamnya mengandung keluhuran sikap sebagai prajurit bhayangkari, diharapkan reformasi kultural dapat dikendalikan.
Menyikapi predikat baik yang disandang TNI AD dalam netralitasnya terhadap proses demokrasi di negeri ini, Kasad menyampaikan bahwa TNI AD tidak akan berhenti sampai disitu, melainkan terus berupaya untuk menjadi lebih dari sekedar baik. “Good is the enemy of great,” tegasnya. Kehadiran para tokoh pada acara silaturahmi juga merupakan bagian dari mewujudkan TNI AD yang “Great” itu, tambah Kasad.
Sebagai upaya merubah culture prajurit TNI AD menjadi lebih baik lagi, menurut Kasad bisa dilakukan dengan mengembangkan budaya komunikasi yang mengacu pada dialog dan diskusi yang penuh kejujuran, pengambilan keputusan yang fleksibel bukan menjaga jarak dan bersifat kaku, serta dengan memberikan informasi bukan mengendalikannya.
Dalam konteks tugas pokok TNI AD seperti yang diamanatkan UU No.34 Tahun 2004, Kasad memberi penekanan pada dua poin dari total 14 poin yang terdapat dalam tugas pokok TNI AD pada Operasi Militer Selain Perang (OMSP), yaitu Pembinaan Teritorial (Binter) dan membantu Pemerintah baik Pusat maupun Daerah. Kedua poin ini penting dalam upaya mengeliminir pemahaman prajurit dalam pendidikan militer, dimana mereka mengenal istilah “Kill or to be killed”, yang kadangkala terbawa kedalam lingkungan bermasyarakat usai keluar dari pendidikan. Selain juga berguna untuk mengasah kepekaan dan membantu kesulitan-kesulitan masyarakat. Untuk itu, Kasad berharap agar tugas OMSP ini diterima oleh seluruh masyarakat.
Kasad berpesan agar kita semua sebagai bangsa yang besar untuk jangan terus ribut di internal kita sendiri, karena musuh yang tak kita sadari sudah dekat, bahkan ada disekitar kita. Pada akhirnya, Kasad mengajak seluruh tokoh yang hadir pada acara tersebut, serta masyarakat pada umumnya untuk bagaimana membangun masyarakat yang sejahtera hidupnya dan negara yang besar.
Selain Kasad, ada tiga tokoh yang memberikan sambutan pada hari itu. Yang pertama dari Ketua Majelis Ulama Indonesia K.H. M’aruf Amin, kemudian dari tokoh adat Betawi Ridwan Saidi, dan terakhir dari tokoh pemuda Dr. Adyaksa Dault, S.H., M.H. Seluruh hadirin yang hadir menerima cendera mata berupa jaket NKRI mitra TNI AD, yang langsung digunakan seluruh hadirin usai Kasad memakaikan langsung jaket tersebut kepada perwakilan para tokoh, yaitu ketiga pembicara diatas.
Beberapa tokoh yang hadir diantaranya Amien Rais, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, budayawan Setyawan Djodi, dan banyak tokoh lainnya. Acara berjalan dengan tertib dan lancar. (TNI AD)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 09 Juli 2013
Eratkan Persatuan, Kasad Gelar Silaturahmi Dengan Para Tokoh Nasional
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar