BIN Sudah Ingatkan, 'Ada Serangan' Tapi Polisi Lemah
Marciano menjelaskan bahwa informasi adanya teror yang ditujukan kepada Kepolisian sudah lama disampaikan. Bahkan kata dia, polisi juga sudah tahu adanya agenda teror tersebut.
KEPALA Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal TNI Marciano Norman mengendus bahwa penembakan terhadap polisi merupakan aksi balas dendam. Dendam itu muncul karena adanya kelompok yang sakit hati kepada korps baju coklat yang dipimpin oleh Jenderal Timur Pradopo.
"Mereka agenda pembalasan terhadap aparat keamanan. Dan itu sudah kita informasikan sejak lama," kata Marciano di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (17/8/13).
Menurut pria kelahiran Banjarmasin, 28 Oktober 1954 silam itu, kelompok yang melakukan teror kepada polisi tujuannya hanya untuk menggangu stabilitas keamanan. Hanya saja, kelompok yang dimaksud enggan disebutkan.
"Ini teror dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengganggu stabilitas keamanan itu sendiri," katanya.
Marciano menjelaskan bahwa informasi adanya teror yang ditujukan kepada Kepolisian sudah lama disampaikan. Bahkan kata dia, polisi juga sudah tahu adanya agenda teror tersebut.
"Mereka agenda pembalasan terhadap aparat keamanan. Dan itu sudah kita informasikan sejak lama," ucapnya.
Pentingnya Polisi Dapat Pengawalan Brimob
Letnan Jenderal TNI Marciano Norman mengatakan peran Brigade Mobil (Brimob) yang merupakan pasukan elit kepolisian perlu melindungi rekannya dalam bertugas.
Tanpa ada perlindungan dari pengamanan sendiri, mustahil polisi bisa diandalkan untuk menciptakan keamanan di tengah-tengah masyarakat.
"Mereka tidak akan bisa melaksanakan tugasnya kalau mereka sendiri tidak yakin dapat pengamanan yang baik. Harus ada peningkatan pengamanan terhadap aparat keamanan itu sendiri,". (Pelita Online)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 18 Agustus 2013
Pernyataan BIN Berhubungan Aksi Teror Terhadap Polisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
Apakah tidak ditelisik juga karena kinerja Polisi yang amburadul dengan sejumlah perwiranya yang terindikasi korupsi sehingga menimbulkan WNI yg tidak puas mengambil jalan pintas. Polisi dibayar oleh pajak dari rakyat tapi apa yang mereka lakukan...., sebaiknya jadi renungan bagi para jendral polisi, kasihan anak buah yg jadi korban...
BalasHapus