Perusahaan produsen pesawat BUMN, PT Dirgantara Indonesia (Persero) mengklaim sebanyak 4 maskapai bakal menggunakan armada N219. Dari 4 maskapai itu, berminat membeli dan memesan 200 unit burung besi N219.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Teknologi PTDI Andi Alisjahbana di sela acara Diaspora JCC Senayan Jakarta, Selasa (20/8/2013).
"Anyway kita nyaris 200 lah itu semua letter of intent dan sudah betul-betul ingin," ucap Andi.
Andi menjelaskan ternyata Lion Air bukan maskapai pertama yang memesan N219. Disebutkan maskapai bernama Nusantara Buana Airlines yang pertama kali memesan N219 sebanyak 30 unit. Kemudian disusul Merpati sebanyak 20 unit.
"Kita sudah prelimenary design bisa roll out 2014 akhir. Prototipe-nya dua buah. Itu untuk N219," terangnya.
Ditargetkan pada tahun 2015, armada N219 akan menjalani proses sertifikasi. Setelah proses ini, burung besi yang diproduksi di Bandung Jawa Barat ini bisa dikirimkan kepada pemesan mulai tahun 2016.
"Produksi massal 2016. Tapi itu tergantung sertifikasi," jelasnya.
Untuk setiap pesawat, nantinya dibandrol di bawah US$ 5 juta per unit. Ditambahkan Andi, pesawat N219 mengandung banyak sekali konten lokal.
"Desainnya sudah jadi, untuk content lokalnya tinggi sekali karena ini sederhana elektroniknya hanya avionic dan mesin yang impor. Kalau ban, landing gear, kaca windskin bikin sendiri," tegasnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 21 Agustus 2013
4 Maskapai Siap Beli 200 Unit Pesawat N219 Buatan PT. Dirgantara Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
Sayang sekali N2130 mandeg karena LOI yg tandatangani Pemerintah RI dgn IMF ketika krisis ekonomi menghantam RI membredel pyoyek ini. Perusahaan2 penerbangan USA/Eropa ada di balik kepanjangan tangan IMF untuk membredel N2130. Dan saat ini pesawat penumpang sekelas N2130 menjadi primadona penerbangan dunia.
BalasHapussiiiiippp manteep maju trusss indonesia....
BalasHapusCintai produk dalam negeriii....
Contohnya kotang dua kelinci. Gkkgkkgk
kalau ada di dalam negri di indonesia ngapain juga beli produk luar yang mahal gag jelas garansi dan mahal pajak nya, mendingan dalam negri membangun tanah air , displin , patuh peraturan, pajak ringan dan garansi nya jelassss
BalasHapus