Ilustrasi |
"Kami akan lakukan peningkatan pengamanan di perbatasan bersama dengan TNI dan instansi terkait,"kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri di kantornya Jakarta, Kamis (22/8).
Dia menjelaskan, kondisi Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau menyebabkan upaya pengamanan selama ini tak cukup optimal. Namun, bukan berarti jalur-jalur tersebut tidak berada dalam monitoring Polri.
Selain itu, Agus meyakinkan jika pihak Polri akan bekerjasama dengan kepolisian negara lain untuk memutus rute-rute yang digunakan oleh kelompok teroris yang mendapatkan pasokan senpi dari negara tetangga. "Kami memang menggandeng instansi lain untuk berupaya meningkatkan pengamanan diperbatasan,"kata Agus menegaskan.
Pengamat teroris Al Chaidar menyatakan, selama ini kelompok teroris selama ini kerap menggunakan senjata api jenis AK, utamanya AK 47, AK 49, dan AK baru. Alasannya lantaran senjata jenis tersebut memiliki flexibilitas cukup dengan kondisi mereka yang berpindah-pindah (nomaden).
Diterangkan Chaidar, senjata-senjata tersebut diselundupkan dari Filipina sebelum masuk ke Indonesia. Adapun rute yang dimaksimalkan oleh kelompok teroris, kata dia, diantaranya melalui jalur Tawau dan Sebatik (Malaysia), dan Manado. (Jurnas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar