Cari Artikel di Blog Ini

Rabu, 21 Agustus 2013

Lampu Hijau Pembelian 10 Kapal Selam Rusia

Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu dikaji lebih lanjut. ”Saya kira, tawaran dari Rusia, 10 kapal selam itu menarik untuk dikaji lebih mendalam dan ditindaklanjutinya,” ujar Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (19/8).

Lampu Hijau Pembelian 10 Kapal Selam Rusia

Menurut Mahfudz, jika nantinya disetujui, pengadaan kapal selam itu baru bisa direalisasikan pada pengadaan tahap kedua atau setelah 2014 mendatang. “Saat ini sudah ada keputusan untuk pengadaan tiga kapal selam dari Korea Selatan,” ujarnya.

Dalam proses perjalanannya, saat ini pengadaan tiga kapal selam dari Korsel berjalan lambat. Ini setelah pihak Jerman, pemilik teknologi kapal selam yang diproduksi Korsel yang akan dijual ke Indonesia , mempermasalahkannya. “Karena, Jerman mengaku menjual hak paten teknologi kapal selam yang dimaksud hanya ke Turki,” katanya.


Komisi I akan mendukung pengadaan kapal selam dari Rusia itu. Sebab, sesungguhnya sebelumnya sudah pernah dilakukan penjajakan pembelian kapal selam dari Rusia. Namun karena saat itu yang ditawarkan pihak Rusia adalah kapal selam dengan spesifikasi yang besar, sementara kebutuhan kapal selam RI saat ini untuk kelas dan ukuran yang sedang.

“Secara prinsip, Komisi I pasti akan dukung upaya penjajakan kerja sama dalam pengadaan kapal selam dari Rusia tersebut, sejauh syaratnya juga dipenuhi oleh Rusia yaitu ada proses transfer teknologi pada Indonesia. Sebagian pengerjaannya juga harus dilakukan di dalam negeri Indonesia,” jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Menurut Mahfudz, tawaran Rusia sangat potensial ditindaklanjuti secara serius.

“Karena dalam pengadaan tiga kapal selam dari Korsel saat ini, realitanya berjalan lambat. Sementara kebutuhan akan kapal selam bagi Indonesia saat ini sangatlah besar. Sehingga sejauh spesifikasinya sesuai kebutuhan RI, harganya terjangkau, dan mau melakukan alih teknologi, DPR pasti akan mendukungnya,” tegasnya.

Sabtu (17/8), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, Pemerintah RI mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang datang pada 2014.


Mahfudz Siddiq “Cool”

Melihat komentar Ketua Komisi 1 DPR di jurnalparlemen.com, membuat kita cukup surprise dan sedikit bingung. Tidak ada tanda-tanda keterkejutan dari Ketua Komisi 1 DPR yang membidangi masalah pertahanan ini. Tidak ada pula pertanyaan : “Mengapa tidak membeli kapal selam Scorpene Perancis atau negara lain ?. Apakah sudah dilakukan uji banding dengan kapal selam lain ?. Tidak ada pula pertanyaan, mengapa membeli 10 kapal selam ?, kenapa tidak mencoba 2 unit, jika bagus baru mengambil jumlah yang lebih banyak !.

Mahfudz Siddiq lebih memfokuskan pertanyaan tentang upaya mendapatkan transfer teknologi dan agar pengerjaan sebagian kapal dilakukan di Indonesia.

Mengapa ketua komisi 1 DPR sama sekali tidak terkejut dengan rencana pembeian kapal selam dalam jumlah besar dari Rusia ?. Hal berbeda terjadi saat Indonesia hendak membeli MBT Leopard-2 eks Jerman.  Sebagian anggota DPR menolak pembelian main battle tank, karena dianggap tidak cocok dengan geografis Indonesia. Ada pula yang mengusulkan untuk mengambil tank dari Perancis atau Rusia. Perdebatannya begitu panjang.

Bahkan Kavaleri harus membuat perbandingan titik berat/ titik pijak antara tracked MBT Leopard dengan 4 ban mobil Kijang, untuk menunjukkan kendaraan tempur tracked tersebut tidak akan amblas dan memiliki titik pijak yang lebih ringan dari mobil kijang. Namun ketika pemerintah menyatakan hendak membeli 10 kapal selam Rusia, situasi di DPR adem-ayem, seakan sudah familiar dengan kapal selam dari Rusia ini. (JKGR)

22 komentar:

  1. Banyak sumber yang meyakini bahwa RI sdh memiliki 2 Kilo class Russia yg non export. Jadi ketika di tawari dgn Sub-marine sejenis tentunya tdk kaget lagi. Hanya permasalahannya ini Sub-marine bekas, tentunya harus ada study kelayakannya ttg kondisi fisik kapal, ttg persenjataan, ttg sofware yg di benamkan dlm menunjang operasional kapal & jg biaya yg di butuhkan untuk upgrade karena Sub-marine yg di tawarkan berusia antara 23-30 thn.

    BalasHapus
  2. yg di tawarin kelas apa ini kilo atau lada, kl dikasi lada ya terima kasih banget.

    BalasHapus
  3. barang bekas,jangan diambil. FYI;kemarin beli Mi35 para penerbang TNI AD mengeluh krn heli nya perangkatnya tua alias jaman perang dingin. Makanya TNI beli apache yg notabene computerized semua. JANGAN DIAMBIL!! Kecuali beli baru!

    BalasHapus
  4. maz dodoL________
    ____ 'ktanya beli baru perangkatnya tua smua.knapa di suruh beli baru mas..
    Yang penting kan kt dapet transfer teknologinya tho..indonesia kan sedang mnegejar ktertinggalanya dan sedang menggenjot secara massal..

    Untuk apache.. Indonesia beli karena ingin mngetahui isi dalam apache. Dan di kawinkan dengan Mi-35.. Supaya jadi bumble bee d gandiwaa..
    Seperti Ak-47 yg di kawinkan dengan M-16 menghasilkan Ss-2..senapan serbu made in indonesia.
    Apalagi indonesia udah di bilang mater dalam hal heli ..

    BalasHapus
  5. sip lah bwt maz @banas patie sya stuju bgt dgn komentar y, kita pertama beli dulu dri negara lain lalu kita kawin kan pasti klw dpt indukan yg bgs dpt keturunan yg luar biasa seperti ak-47 kita kawin kan dgn senjata yg lain pasti menghasil kan senjata serbu terluar biasa di dunia.

    BalasHapus
  6. Kalo cuman ingin tau dalemannya mending ambil 1 aja, tp bukannya, menurut anakis disini, indo dah punya class kilo//

    BalasHapus
  7. yang di tawari ke Republik saya rasa bukan cuma kelas kilo tapi ada juga yang kelas lada, dengan harga yang sama meski barang setengah pake, jelas TNI AL berharap banget tu "lontong" jadi hak milik...

    terlebih ada paket TOT nya, setuju juga ma mas Banas... pemikirannya jempolan

    BalasHapus
  8. Apapun itu kalo dari rusky, tolong di bungkus, soalnya kaga ada embel2x macem2x kaya buatan barat, segala HAM lah di bawa2x. Maju terus

    BalasHapus
  9. jossssssss.... Beli.. Beli.. Beli..!!

    BalasHapus
  10. bungkus aja jgn kelamaan mikirnya ntar di ambil yang lain

    BalasHapus
  11. saya rasa tuh kpal selam perlu d bungkus.. cz g bkalan ada embargo dri mas rusy.. kgak kyak f16 yg g boleh d pke alias d embargo si Amrik waktu kta mau gunain pa lgi nyri suku cdang dri Amrik susahnya mnta ampun..

    BalasHapus
  12. to all: kata siapa Rusia ga embargo Indonesia? Tahun 65 masa peralihan sukarno Suharto, semua kapal selam Indonesia di karamkan karena ga ada suku cadang. Semua mig ga bias terbang karena pada waktu itu Indonesia pindah haluan ke barat. SELAMA INDONESIA BELUM BISA MANDIRI JANGAN HARAP FREE EMBARGO. Rusia sudah bukan kekuatan yg besar krn sudah runtuh! Mi17 saja pintu nya jatuh... saya sanksi dengan kondisi kapal rusia ini. Kalo pun mau, harus di total overhaul seperti nenggala. alis semua diganti termasuk mesin. Baja penahannya bagaimana? kalau menyelam dibawah 100 meter apakah kuat akan tekanan? Jangan hanya karena dari rusia terus kita "SETUJU BUTA". Kalau mau ambil dari Rusia aku saranin TNI beli "RUDAL JARAK MENENGAH DAN JAUH".

    BalasHapus
  13. yg jadi ketua komisi satu saja tidak capable (PKS), apalagi assistant nya tantowi yahya... masak orang2x seperti itu mau didengerin???? mereka ngertinya cuma korupsi!!!

    BalasHapus
  14. mi35: ITU HELI JADULL ABIS,tromol meternya masih pake jarum,rudalnya bukan kendali alias rudal buta (lapan juga bias bikin). heli jaman RAMBO 1 kok dibeli,kadang gue ga ngerti ama pembuat kebijakan pertahanan indo%$#@&!! APACHE: precision missile,high-tech radar,digitalized navigation...mau apa lagi??? Cuma sayaaaang disayaaaanngg Indonesia belinya "NGETENG KAYAK BELI ROKOK"!!! Beli apache tuh yaaa mbooo 100 biji gitu lohh,beli kok 8 biji.

    BalasHapus
  15. Buat temen2, gak usah dilayani komentar mas dodol, emang gitu cara berfikir orang picik yang berwawasan sempit, gak bisa menerima pemikiran orang lain dan menganggap dirinya yang paling benar didunia. Kita liaht saja ciri2nya 1. gak mau dibilang salah apa lagi dikatakan kalah berdebat, 2. ketika direspon rame2 dan merasa tersudut yang keluar hanya cacian belaka, 3. Konsep pemikirannya hanya beli, tapi gak tau berfikir kreatif untuk membuat sendiri yang lebih bagus. 4.Melihat segala suatunya hanya dari segi negatifnya aja alias daya curiganya terlalu tingggi. Orang seperti ini perlu diwaspadai untuk hidup dinegeri tercinta ini, krn loyalitasnya sangat kurang dan gampang untuk menjadi pengkhianat. Ingat teman2, tahun 2002 BIN merilis bahwa ada 3000 orang Indonesia asli yang menjadi agen CIA di Indonesia hanya krn Duit, semoga Mas Dodol bukan salah satunya....

    BalasHapus
  16. @Toto > makasih dituduh CIA. :D,naik pangkat donk gue!!! kebijakan pertahanan tidak melulu alat canggih,tapi pembangunan strata social dan diplomasi. makannya jangan kelamaan di makasar,pindah ke Jakarta mas!

    BalasHapus
  17. kalau ane dari dulu anti barang asu, selalu sok pahlawan ham, padahal penjahat ham. masih segar bagaimana dia embargo kita gara2 timor leste. tapi menggantung sadam atas tuduhan memiliki senjata pemusnah masal tdk pernah terbukti. freeport kita diperkosa, selalu urusan domestic RI selalu dicampuri. Beda dgn Rusia, pada saat kita konfrontasi dgn belanda, banyak peralatan canggih kita yg operasikan adalah orang rusia, krn sdm kita masih terbatas. Apapun kata orang, rusia lebih bersahabat jauh daripada negara asu.
    sekarang menhan menyatakan apache ditugaskan utk mengawasi laut china selatan sesuai pesan asu. tapi kopasus kita gugur di papua tdk disupport dgn apache, oh...sedih......

    BalasHapus
  18. Disini pengamat sdh mulai kelihatan blok penggemar antar alutsista pembuat, bagus shg menambah kasanah pengetahuan alutsista kita kedepan dan bagi pemimpin yg mau membacanya dpt menilai mana yg baik mana yg tdk baik utk NKRI tercinta. Salam NKRI.............

    BalasHapus
  19. dasar @dodol! kelas kilo--walaupun bekas-- pun itu sdh sgt hebat, mempunyai daya gentar yg luar biasa. paling senyap di kelasnya. Australia itu sdh berusaha keras halangi Indonesia untuk nggak beli Kilo! apalagi jumlahnya 10!!! ini LUARRRR BIASA. tolong kawal pak Mahfuz, kami mendukung anda! nggak usah dengarkan si dodol dkk antek2 barat itu.

    BalasHapus
  20. @dodol, ente kira harga apache kaya harga dodol main beli 100? Rusia sebagai pemberi hibah juga pasti mengerti kelayakan kapal selam mereka, klo trjadi kecelakaan akibat kapal selam hibah mereka tidak layak otomatis citra negara dan produk mereka jatuh, dan TNI juga ngirim tim inspeksi, jadi klo ga layak ga dibeli.
    soal rudal menengah dan jarak jauh, tipe rudal apa nih?? rudal jarak jauh rusia udah ada di arsenal kita mas. klo arhanud, bisa saja, saya setuju, untuk jenis Vityaz sepertinya lebih baik, bisa cepat di siapkan dibanding S300-S400.

    BalasHapus
  21. lihat tuh heli rambo mi17,barang beli baru tapi kwalitas RONGSOKAN!. ini kapal selem nanti kayak kualitas empe2x palembang :D. kalo menurut gue KS buat indo yg the best itu U214, made in Germany,jagonya kapal selem.

    BalasHapus

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters