Kementerian Pertahanan mengajukan anggaran yang agak berbeda dari biasanya. Kementerian yang dipimpin Purnomo Yusgiantoro ini mengajukan Rp 425 miliar untuk pembangunan jalan di Papua.
Anggaran ini diajukan Kemenhan ke Komisi I DPR. Dasar hukumnya adalah pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Presiden No 40 tahun 2013 tentang pembangunan jalan dalam rangka percepatan pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
"Sasaran pembangunan jalan pada ruas jalan tertentu di Provinsi Papua dan Papua Barat program UP4B tahun 2013 itu breakdown-nya ada di 14 jalan ini, totalnya ada Rp 425 miliar," kata Purnomo saat rapat dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Ada 14 ruas jalan yang akan dibangun. Pembangunan ini akan dilakukan oleh TNI.
Pengajuan anggaran ini dipertanyakan oleh anggota Komisi I. Sebab, umumnya, pembuatan jalan digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
"Apa tidak akan memecah fokus pengamanan di Papua terkait Papua? Makanya nanti dengan TNI AD karena KPA-nya TNI AD, kita akan meminta penjelasan bagaimana kalkulasi resiko keamanan. Karena yang dikerahkan prajurit TNI pastinya, secara keamanan resikonya seperti apa. Jangan sampai ya ini jadi memunculkan masalah baru," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik.
Namun Mahfudz tak menutup kemungkinan anggaran ini akan disetujui. Keputusan mengenai anggaran ini akan diambil setelah Komisi I melakukan kajian.
"Komisi I tadi meminta agar dilakukan pendalaman teknis terlebih dahulu dengan mengundang kepala angkatan darat sebagai kuasa pengguna anggaran juga denzim komandan zeninya untuk bisa menjelaskan seperti apa rencana teknis. Sehingga kalau nanti Komisi I yakin ini bisa dilaksanakan, ini bisa kita setujui anggarannya," paparnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 02 September 2013
Bangun Jalan di Papua, Kemenhan Butuh Dana Rp 425 M
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar