Bank Mandiri membantu pembiayaan pembangunan dua kapal TNI AL jenis patroli cepat buatan dalam negeri, guna memperkuat Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) nasional. Pinjaman yang disalurkan besarnya Rp 77,87 miliar, yang dikucurkan kepada PT Palindo Marine, berupa kredit modal kerja (KMK) Rp 33,52 miliar dan bank garansi Rp 44,35 miliar, untuk pembangunan dua kapal tersebut.
Peresmian dua kapal patroli cepat bernama KRI Pari – 849 dan KRI Sembilang – 850 tersebut, dilakukan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, disaksikan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, Kepala staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Budiman, dan Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman, di Dermaga Batu Ampar, Batam, Kamis (5/9).
Sebelumnya, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 123,78 miliar untuk membangun tiga unit kapal cepat rudal pertama, kedua dan ketiga produksi dalam negeri, yaitu KRI Clurit – 641 , KRI Kujang – 642 dan KRI Beladau – 643.
Direktur Institutional Banking Abdul Rachman mengatakan, Bank Mandiri ingin terus mendukung industri strategis nasional dalam mengembangkan teknologi alutsista sehingga menciptakan kemandirian bangsa dalam memperkuat kedaulatan nasional.
“Kami bangga dengan kemampuan putra-putra bangsa di PT Palindo Marine yang telah menghasilkan kapal patroli cepat buatan dalam negeri ini. Untuk itu, kami juga telah memberikan komitmen untuk mendukung pembangunan kapal lainnya guna memperkuat Alutsista nasional,” ungkap Abdul Rachman, sebagaimana dilaporkan dalam keterangan tertulis yang diterima GATRAnews, Kamis (5/9), di Jakarta.
Secara keseluruhan, Abdul Rachman menjelaskan, sampai saat ini Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 243,28 miliar untuk membantu PT Palindo Marine membangun dua kapal patroli cepat dan empat kapal cepat rudal. Dari jumlah tersebut, Rp 113,53 miliar merupakan kredit modal kerja (KMK), sedangkan Rp 129,75 miliar adalah fasilitas bank garansi.
Abdul Rachman menambahkan bahwa hingga saat ini, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan untuk alutsista yang disalurkan kepada beberapa industri strategis, seperti PT Pindad dan PT Dok Kodja Bahari. Untuk pengadaan alutsista yang didatangkan dari luar negeri, Bank Mandiri telah menandatangani komitmen pembiayaan dengan nilai sekitar Rp 6,5 triliun.
“Penyaluran pembiayaan untuk pembangunan kapal patroli cepat ini merupakan salah satu komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pengadaan alutsista. Dengan keberhasilan ini, kita dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia telah mampu membangun dan mengembangkan alutsista secara mandiri di dalam negeri,” ujar Abdul Rachman.
Kapal Patroli Cepat (PC) KRI Pari – 849 dan KRI Sembilang - 850 dibangun oleh PT Palindo Marine, Tanjunguncang – Batam. Kapal yang memiliki panjang 43 meter ini sepenuhnya dikerjakan putra-putri Indonesia. Sebagian besar material kapal perang tersebut pun di produksi di dalam negeri. Sehingga, peresmian kapal patroli cepat berbahan baja-alumunium ini ikut menandai sejarah baru industri perkapalan di Indonesia. (Gatra)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 07 September 2013
Komitmen Bank Mandiri Dalam Pembangunan Kekuatan Militer Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Dogfight adalah bentuk pertempuran antara pesawat tempur, khususnya manuver pertempuran pada jarak pendek secara visual. Dogfighting perta...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Oleh : Prayitno Ramelan, Air Vice Marshal (Ret) Dasar pemikiran strategis dari Pimpinan TNI, khususnya TNI AU serta Kemenhan untuk memodern...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar