Kemampuan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) dalam melayani pembuatan seragam militer dari berbagai negara terutama dari anggota Nato tampaknya mendorong tentara Thailand untuk mengikuti jejak dan memesan seragam militer di pabrik tekstil yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo itu.
Untuk mengetahui pabrik tekstil, proses produksi, kualitas produk, serta tata cara order, rombongan militer Thailand berkunjung ke Sritex. Mereka yang dipimpin Letnan Jenderal Jirasak, Chomprasop Comander of 2nd Army Area, Royal Thai Army (RTA) Thailand itu langsung diterima Daputy President Director Iwan Kurniawan Lukminto.
Mereka juga diajak berkeliling pabrik, selain menanam pohon di kawasan sekitar pabrik. "Kita baru sebatas penjajakan. Siapa tahu (pertemuan) ini menjadi awal yang baik untuk rencana bisnis selanjutnya," kata Iwan, Jumat (30/8).
Menurut Iwan, setiap tahun atau dalam kurun waktu tertentu negara-negara yang membeli seragam militer di Sriteks terus membuat kontrak baru untuk perpanjangan kontrak pembelian atau pemesanan. Di samping itu, hampir setiap tahun ada negara negara yang datang ke Sritex.
"Ada yang hanya sebatas berkunjung dan bartanya ke sana ke ke sini, ada pula yang ditindaklanjuti dengan pemesanan," tandasnya.
Sesudah itu lembaga pertahanan nasional atau Lemhanas juga berkunjung ke Sritex. Dalam kesempatan itu, rombongan yang dipimpin MayJend TNI Syafriil Mahjudin itu juga melihat proses produksi seragam militer di pabrik. (Suara Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 01 September 2013
Thailand Jajaki Seragam Militer Buatan Sritex
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar