Enam unit pesawat tempur T50i Golden Eagle Skuadron Udara 15 TNI AU tiba di Pangkalan Udara TNI AU Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa. Mereka terbang langsung dari home base-nya, Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.
"Mereka akan berpartisipasi pada Latihan Angkasa Yudha 2014, terutama di Alur Laut Kepulauan Indonesia II, di Selat Makassar," kata Komandan Udara TNI AU Balikpapan, Kolonel Penerbang Tri Bowo Budi Santoso, di Balikpapan, Selasa.
"Kontingen" T-50i Golden Eagle itu dipimpin langsung Komandan Skuadron Udara 15, Letnan Kolonel Penerbang Marda Sarjono, didampingi Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahjudi, Kolonel Penerbang Azhar Aditama.
"Selain berpartisipasi pada Angkasa Yudha 2014, juga untuk memperlihatkan TNI AU selalu eksis, karena beberapa kali berhasil memaksa turun pesawat asing yang tidak terjadwal melintas di wilayah Tanah Air," kata Bowo.
Latihan Angkasa Yudha merupakan latihan gabungan puncak terbesar dan tertinggi pada matra TNI AU. Latihan ini untuk menguji penguasaan doktrin pertempuran, manajemen pertempuran, pengendalian garis logistik, serta keterpaduan semua unsur dan sistem persenjataan fisik-non fisik TNI AU, dan lain-lain.
"Salah satunya nanti, mereka akan terbang rendah dan berlatih secara terpadu dengan satuan radar di Tarakan dan Balikpapan," kata Bowo.
"Gelar kekuatan itu pada Rabu (3/12) sampai Minggu (7/12), sedangkan pada hari Sabtu (6/12). Masyarakat tentu diundang melihat dari dekat wujud T-50i Golden Eagle yang dibeli dari dana masyarakat itu," kata dia. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 03 Desember 2014
Enam T-50i Golden Eagle mendarat di Pangkalan TNI AU Balikpapan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono menerima senjata hasil penyelundupan yang berhasil digagalkan oleh pasukan Gugus Tempur Laut Ar...
kapan penambahan jet tempur generasi 5 atau 4,5 + buat indonesia jangan mati suri.
BalasHapusIndonesia masihmasih sangat membutuhkan pesawat tempur ringan sebagai pengganti f-5. Sebagai pesawat intercept.yg di perlukan hanyalah ketangkasannya serta biaya operasi yg murah.sedangkan su -35 serta typhoon kurang cocok karena akan dibebani biaya operasi yg besar.untuk pesawat kelas berat memang penting tapi untuk persediaan kalau di kemudian hari ada negara lain yg main caplok wilayah nkri
BalasHapus