Deputi Operasi dan Latihan Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Pertama Wuspo Lukito mengatakan lembaganya berencana membeli wahana udara tanpa awak atau sering disebut drone. Sayangnya rencana tersebut baru bisa terlaksana paling cepat tahun depan. "Anggarannya belum ada, bahkan saat ini kami pakai anggaran Bakorkamla (sebelum berubah menjadi Bakamla)," kata Lukito kepada wartawan di kantornya, Jakarta, 2 Februari 2015.
Meski belum ada dana, Lukito mengaku sudah banyak produsen dan agen drone menyambangi Bakamla. Mereka berlomba menyuguhkan produk andalan mereka untuk menjadi senjata baru Bakamla memantau keamanan laut Indonesia.
Salah satu yang menarik, kata Lukito, adalah drone berbentuk helikopter. Menurut dia, keuntungan dari drone tersebut mampu terbang melayang layaknya helikopter biasa. Drone itu memakai mesin berbahan bakar listrik sehingga tak mengeluarkan suara bising. "Berbekal kamera, drone itu bisa memantau kegiatan ilegal kapal-kapal dari atas," kata Lukito.
Bakamla juga tertarik membeli drone berbentuk pesawat. Menurut Lukito, drone pesawat punya daya jangkau yang lebih luas. "Tapi kami ingin drone-drone itu bisa terbang dan mendarat dari atas kapal Bakamla," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Desy Albert Mamahit mengatakan sampai saat ini pihaknya hanya punya tiga unit kapal patroli. Namun Mamahit mengklaim sebentar lagi bakal mendapat kekuatan baru berupa 30 unit kapal baru.
Kapal-kapal tersebut bakal memiliki ukuran yang berbeda-beda, yakni dengan panjang 46 meter, 80 meter, hingga 110 meter. Walhasil ukuran kapal patroli Bakorkamla hampir sama dengan kapal perang kelas Fregat milik TNI AL. "Anggarannya pun sudah oke, ya kami senang," kata dia. "Seluruh kapal kami beli dari dalam negeri, produknya tak kalah dengan impor." (Tempo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 03 Februari 2015
Bakamla Berencana Beli Drone Untuk Pantau Maritim Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar