Konsorsium Eurofighter GmbH yang menawarkan pesawat tempurnya, Eurofighter Typhoon, sebagai calon pengganti F-5E/F Tiger II yakin bahwa tawarannya itu mampu meningkatkan kapabilitas Indonesia.
Direktur Ekspor Eurofighter GmbH, Joe Parker, di Bandung, Rabu, menyatakan,"Kami paham sekali bahwa Indonesia akan mengambil keputusan penting dan menjadi tinggalan penting."
"Yang kami tawarkan di sini bukan cuma perlindungan untuk negara ini tapi kesempatan membangun dan mempertahankan kapabilitas sejati berdasarkan kemitraan yang telah terbukti," katanya.
Eurofighter GmbH —walau belum resmi— diketahui menawarkan PT Dirgantara Indonesia untuk membuat tangki BBM tambahan (conformal tank) Eurofighter Typhoon jika Indonesia jadi membeli pesawat tempur ini.
Bukan cuma itu, sayap kanard berbahan titanium-karbon sarang lebah juga ditawarkan untuk dibuat di PT Dirgantara Indonesia itu. Untuk selanjutnya, Eurofighter GmbH akan memadukan produk-produk teknologi tinggi itu ke dalam Eurofighter Typhoon yang dijual kepada operator.
PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang dulu bernama Nurtanio menjadi pusat unggulan teknologi kedirgantaraan nasional. Dalam perkembangan sejak dasawarsa ’70-an, BUMN ini bermitra dengan CASA Spanyol yang lalu berkembang menjadi Airbus Industrie.
Beberapa produk buatan PT Dirgantara Indonesia hasil kerja bersama dengan CASA dan Airbus Industrie terbukti mampu berbicara di gelanggang internasional, di antaranya NC-212 (-400) Aviocar, CN-235, dan beberapa bagian sayap pesawat komersial lansiran Airbus Industrie.
Eurofighter Typhoon digadang-gadang Eurofighter GmbH sebagai calon pengganti F-5E/F Tiger II. Para pesaingnya adalah JAS-39 Gripen (SAAB AB, Swedia), Dassault Rafale (Dassault Aviation, Prancis), F-16 Fighting Falcon Block 60 (Lockheed-Martin, Amerika Serikat), dan Sukhoi Su-35 Super Flanker (Komsomolsk-on-Amur Aircraft Aircraft Association, Rusia).
Untuk lebih meyakinkan calon pembeli (pemerintah Indonesia), model skala penuh (mock-up) didatangkan dari Malaysia dan ditempatkan di hanggar PT Dirgantara Indonesia sejak sepekan lalu dan akan tetap di sana selama tiga pekan mendatang.
Tidak saja itu, Eurofighter GmbH juga mendatangkan tim inti pemasaran dan teknisnya, yaitu Parker, Kepala Pengembangan Rancangan dan Teknologi Eurofighter GmbH, Laurie Hidgis, Kepala Imbal Beli Eurofighter GmbH, Martin Elbourne, dan Kepala Pilot Uji Eurofighter Typhoon, Paul Smith.
Mereka bertugas menjelaskan berbagai skema pembelian dan penjualan produk kerja sama, performansi pesawat tempur itu, dan lain sebagainya.
TNI AU sudah menyatakan spesifikasi teknis keperluan pengadaan pesawat tempur baru pengganti F-5E/F Tiger II itu.
Selama ini, ada dua pesawat tempur "inti" yang telah dioperasikan TNI AU, yaitu F-16 Fighting Falcon Block 15 (General Dinamics, Amerika Serikat/pengadaan dasawarsa '80-an), dan kemudian ditambah F-16 Fighting Falcon Block 52+ bekas Garda Nasional Amerika Serikat hasil retrofit.
Kemudian Sukhoi Su-27/30MKI Flanker hasil pengadaan dasawarsa 2000-an.
Banyak petinggi TNI AU yang saat masih aktif sebagai penerbang tempur, melewatkan karirnya di dua tipe pesawat tempur yang memiliki filosofi dan doktrin operasi berbeda itu.
Kini para petinggi yang tidak memiliki pengalaman operasional militer dengan pesawat tempur di luar buatan Amerika Serikat, Rusia, dan Inggris itu memiliki kewenangan untuk memutuskan.
Akan tetapi hakekat ancaman dan peta politik pertahanan regional dan dunia telah banyak berubah ketimbang saat kedua tipe pesawat tempur itu dibeli pada dasawarsa '80-an dan 2000-an. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 15 April 2015
Eurofighter Typhoon diyakini bisa tingkatkan kapabilitas Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar